KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) melakukan penghematan biaya operasional dan juga supporting di tahun depan. Strategi ini dilakukan sebagai salah satu langkah siaga MBAP dalam menghadapi pelemahan harga batubara di tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan memprediksi jika pelemahan harga batubara di tahun 2019 ini akan tetap berlanjut ke tahun 2020 nanti. Ia juga menyarankan agar perusahaan tambang batubara harus tetap siaga dalam menghadapi pelemahan di tahun depan. Baca Juga: Harga lesu, emiten batubara puasa akuisisi tambang tahun ini "Oleh karena itu, perusahaan tambang batubara masih harus tetap siap siaga menghadapi kondisi tersebut," jelas Chandra saat dihubungi Kontan, pada Senin (23/12). Upaya selanjutnya adalah dalam bidang pemasaran. Di dalam bidang pemasaran ini, MBAP rencananya akan mencari market dengan harga premium."Kebetulan batubara kami memang memiliki kualitas batubara premium, karena jenis batubara kami adalah med cv dengan low ash dan low sulfur," ungkapnya. Meskipun telah menyiapkan beberapa strategi, tetapi MBAP masih targetkan produksi batubara di tahun depan sebanyak 4 juta ton, atau sama dengan target yang mereka bidik pada tahun ini. Sampai saat ini, MBAP hanya memproduksi batubara medium calorific value (medium cv) dengan kadar kalori antara 5000 - 5400 kcal/kg. Pasalnya, batubara yang tersedia di MBAP memang hanya med cv saja. Sama halnya untuk produksi di tahun depan. Emiten yang berbasis di Malinau, Kalimantan Utara ini masih akan memfokuskan produksinya pada batubara med cv saja. Baca Juga: Harga batubara masih lesu, Mitrabara Adiperdana (MBAP) fokus efisiensi Sebagai tambahan, sampai kuartal III 2019 lalu MBAP telah memproduksi sebanyak 3,12 juta ton batubara atau setara dengan 78% dari target mereka di tahun ini. Capaian produksi batubara mereka pada kuartal III 2019 juga meningkat sebesar 23% apabila dibandingkan dengan produksi di tahun sebelumnya. Chandra juga mengatakan bahwa sejauh ini produksi batubara MBAP sudah memenuhi target. Namun, untuk angka detail pertumbuhan sendiri saat ini masih belum bisa dipublikasikan.
Ini strategi Mitrabara (MBAP) hadapi pelemahan harga batubara tahun depan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) melakukan penghematan biaya operasional dan juga supporting di tahun depan. Strategi ini dilakukan sebagai salah satu langkah siaga MBAP dalam menghadapi pelemahan harga batubara di tahun 2020 mendatang. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan memprediksi jika pelemahan harga batubara di tahun 2019 ini akan tetap berlanjut ke tahun 2020 nanti. Ia juga menyarankan agar perusahaan tambang batubara harus tetap siaga dalam menghadapi pelemahan di tahun depan. Baca Juga: Harga lesu, emiten batubara puasa akuisisi tambang tahun ini "Oleh karena itu, perusahaan tambang batubara masih harus tetap siap siaga menghadapi kondisi tersebut," jelas Chandra saat dihubungi Kontan, pada Senin (23/12). Upaya selanjutnya adalah dalam bidang pemasaran. Di dalam bidang pemasaran ini, MBAP rencananya akan mencari market dengan harga premium."Kebetulan batubara kami memang memiliki kualitas batubara premium, karena jenis batubara kami adalah med cv dengan low ash dan low sulfur," ungkapnya. Meskipun telah menyiapkan beberapa strategi, tetapi MBAP masih targetkan produksi batubara di tahun depan sebanyak 4 juta ton, atau sama dengan target yang mereka bidik pada tahun ini. Sampai saat ini, MBAP hanya memproduksi batubara medium calorific value (medium cv) dengan kadar kalori antara 5000 - 5400 kcal/kg. Pasalnya, batubara yang tersedia di MBAP memang hanya med cv saja. Sama halnya untuk produksi di tahun depan. Emiten yang berbasis di Malinau, Kalimantan Utara ini masih akan memfokuskan produksinya pada batubara med cv saja. Baca Juga: Harga batubara masih lesu, Mitrabara Adiperdana (MBAP) fokus efisiensi Sebagai tambahan, sampai kuartal III 2019 lalu MBAP telah memproduksi sebanyak 3,12 juta ton batubara atau setara dengan 78% dari target mereka di tahun ini. Capaian produksi batubara mereka pada kuartal III 2019 juga meningkat sebesar 23% apabila dibandingkan dengan produksi di tahun sebelumnya. Chandra juga mengatakan bahwa sejauh ini produksi batubara MBAP sudah memenuhi target. Namun, untuk angka detail pertumbuhan sendiri saat ini masih belum bisa dipublikasikan.