KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan lagi saham yang bergerak di sektor energi, yaitu PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (
MKAP). Perusahaan dengan sub industri jasa dan perlengkapan minyak, gas, dan batu bara ini menjadi perusahaan ke-15 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. Emiten berkode MKAP ini resmi melantai di pasar modal pada Senin (12/2) lalu. MKAP mematok harga penawaran di Rp 115 per saham. Harga ini hampir menyentuh batas atas harga penawaran awal alias
book building di rentang Rp 105 sampai dengan Rp 120 per saham. Multikarya Asia Pasifik Raya telah melepas sebanyak-banyaknya 650 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Alhasil, MKAP meraup dana Rp 74,75 miliar dari aksi korporasi tersebut.
Tak tanggung-tanggu, Multikarya menargetkan pertumbuhan pendapatan yang tinggi setelah IPO. "Di tahun 2004 ini, target pertumbuhan mungkin akan ada kenaikan sekitar 60%-70%," kata Direktur Utama Multikarya Asia Pasifik Raya, Eric Handoko kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Kinerja Saham IPO di Awal 2024: 8 Saham Ambles, 11 Saham Positif Lebih lanjut Eric mengatakan, setelah penawaran umum, Multikarya akan memperoleh dana IPO yang akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat berat (mesin, pompa, dan transmisi) untuk menunjang pendanaan proyek yang berjalan untuk mengurangi biaya pendanaan perbankan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Seluruh dana yang diperoleh MKAP dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk modal kerja, yang antara lain namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki seperti mesin, pompa, dan transmisi. Melansir prospektusnya, per Juli 2023, MKAP mencatatkan pendapatan sebesar Rp 131,60 miliar. Angka itu naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 99,59 miliar. Beban pokok penjualan MKAP sebesar Rp 79,62 miliar, angka ini juga naik dibandingkan dengan per Juli 2022 sebesar Rp 68,71 miliar. Alhasil, laba bersih periode berjalan MKAP sebesar Rp 17,15 miliar. Raihan ini berbanding terbalik dengan kondisi tahun lalu, di mana MKAP mencatatkan rugi bersih yaitu sebesar Rp 6,81 miliar.
Baca Juga: Pasca IPO, Multikarya Asia Pasifik Raya (MKAP) Target Pendapatan Naik Hingga 70% Sebelum menjadi Multikarya Asia Pasifik Raya, perusahaan didirikan dengan nama PT Mudking Asia Pasifik Raya pada tahun 2002 yang hanya bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan sebagai agen tunggal atau distributor produk Mudking. Lalu pada tahun 2004, MKAP meningkatkan produksi dengan berekspansi ke jasa penyewaan
surface pump (mud pump, injection dan
transfer pump) dan alat berat untuk menunjang kebutuhan pengeboran dan fasilitas produksi migas di Indonesia. Pada 2006, MKAP menjadi pemasok pertama di Indonesia untuk
spareparts mud pump interchangeable dengan merek Mudking. MKAP berhasil menjadi distributor tunggal untuk produk
drilling dan
solid controls equipments Double Life, perusahaan USA untuk wilayah di Indonesia pada 2009. Selang beberapa tahun kemudian, pada 2011 MKAP melakukan ekspansi ke bisnis manufaktur dan
refurbishment rig melalui entitas asosiasi, yaitu PT Petrodrill Manufaktur Indonesia (PMI). Kemudian perusahaan juga memperkuat divisi
engineering dan fabrikasi untuk mendukung ekspansi bisnis di bidang
maintenance surface pump semua merek. Setelah melalui berbagai kejadian penting, Mudking Asia Pasifik Raya akhirnya mengubah nama perusahaan menjadi Multikarya Asia Pasifik Raya di tahun 2023. Perubahan ini seiring dengan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO).
Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Harga Saham Multikarya Asia Pasifik Raya (MKAP) Naik 34,78% MKAP memiliki sejumlah kegiatan usaha utama, yaitu aktivitas penunjang pertambangan minyak bumi dan gas alam, industri tangki tandon air dan wadah dari logam, industri mesin pembangkit listrik, industri pompa, reparasi mesin, reparasi motor listrik generator dan transformator. Kemudian perdagangan besar suku cadang elektronik, aktivitas penyewaan dan peralatan industri pengolahan, instalasi minyak dan gas, dan konstruksi bangunan sipil minyak dan gas bumi. Namun, kegiatan usaha MKAP yang saat ini benar-benar dijalankan adalah aktivitas jasa penunjang pertambangan, reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, dan industri mesin dan perlengkapan yang tidak dapat diklasifikasikan lainnya, dan perdagangan besar bukan mobil dan motor. Sejumlah strategi dilakukan oleh MKAP untuk terus meningkatkan keunggulan kompetitifnya.
Pertama, MKAP memiliki sertifikasi dan kelayakan usaha yang mumpuni. Hal ini terbukti karena perusahaan sudah memperoleh sertifikasi ISO 45001:2018 yang hanya dimiliki oleh tiga perusahaan di Indonesia. Selain itu juga, perusahaan memperoleh 2 SKUP (Surat Kemampuan Usaha Penunjang) Migas peringkat 3 yang merupakan tingkat penilaian tertinggi atas kelayakan dan kemampuan produsen dalam negeri.
Kedua, MKAP memiliki pelanggan dengan berskala besar di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan perusahaan dalam pengadaan peralatan untuk proyek perusahaan berskala besar di Indonesia, seperti Pertamina Group, Chevron Pacific Indonesia, Medco Energi, ConocoPhillips, Freeport Indonesia, PT Bukit AsamTbk, dan PT PLN.
Baca Juga: Multikarya Asia Pasifik Raya (MKAP) Patok Harga IPO di Rp 115 Per Saham Ketiga, MKAP memiliki penjualan dan layanan purna jual yang terbilang cukup kuat. MKAP aktivitas terintegrasi sebagai pabrikan, packager, serta penyedia produk dan jasa. Multikarya melakukan penjualan produk berkualitas tinggi dengan memaksimalkan respons (mengurangi
downtime) dan meningkatkan daur hidup peralatan.
Keempat, MKAP memiliki teknisi yang tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia, dengan begitu, hal tersebut akan meminimalisir waktu respons dan dapat secara efisien dan efektif melakukan perbaikan serta
maintenance pelanggan.
Kelima, MKAP memiliki teknologi pengujian produk yang canggih. Multi Karya Asia Pasifik menggunakan
testing bench yang telah terkomputerisasi untuk menguji produk yang dijual, seperti centrifugal dan
horizontal pump, vertical turbine pump, serta
reciprocating pump. Selain itu, MKAP memiliki sejumlah strategi untuk mendukung peningkatan kinerja usaha dan bisnis untuk beberapa tahun ke depan. Seperti, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, mengelola persediaan secara terkomputerisasi, memperbarui perizinan dan teknologi secara rutin, memperkuat kemitraan dan pemasaran, dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Berbicara mengenai prospek usaha MKAP, sektor jasa penunjang industri pertambangan dan penggalian, dalam hal ini penyedia mesin dan peralatan operasional, bergerak seiring dengan sentimen industri. MKAP memiliki prospek usaha yang positif dalam meningkatkan pendapatan melalui penjualan dan penyewaan produk serta penyediaan layanan purna jual untuk proyek mendatang dari perusahaan pertambangan minyak dan gas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati