Ini strategi pengelolaan Victoria Obligasi Negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ingin memanfaatkan imbal hasil yang optimal dari efek bersifat utang yang diterbitkan pemerintah, Victoria Manajemen Investasi memiliki reksadana Victoria Obligasi Negara yang meluncur sejak 16 Agustus 2016.

Dandi Hidayat Natanagara, Fund Manager PT Victoria Manajemen Investasi mengatakan, untuk mendapat imbal hasil yang optimal, strategi yang diterapkan dalam reksadana ini adalah passive buy dan hold strategy. "Penarapan strategi tersebut diiringi dengan memanfaatkan market timing yang optimal pada saat melalukan pembelian," kata Dandi, Jumat (24/11).

Reksadana ini memiliki kebijakan investasi yang memberatkan bobot 80% hingga 100% pada Surat Berharga Negara (SBN). Sedangkan maksimum 20% pada instrumen pasar uang dan obligasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kami menjaga bobot portofolio SBN di atas 90%," kata Dandi.


Alasannya, Victoria untuk memanfaatkan peningkatan harga obligasi sehingga bisa mendorong kinerja reksadana ini. Berdasarkan data fund fact sheet per Oktober 2017 alokasi portofolio sebesar 93,88% jatuh di obligasi negara dan sebesar 6,12% berada di kas dan instrumen pasar uang.

Dandi mengatakan, obligasi yang dipilih adalah obligasi dengan tenor jangka menegah. Obligasi dengan jangka waktu menengah masih memiliki risiko yang cenderung rendah dengan yield yang cukup atraktif. Selain itu, obligasi dengan tenor di bawah 10 tahun ini memiliki likuiditas tinggi meski volatilitas harga cenderung tinggi.

Seri obligasi andalan reksadana ini adalah FR0059. Sedangkan, obligasi korporasi yang bisa diinvestasikan reksadana ini jatuh pada obligasi korporasi yang diterbitkan BUMN. "Klasifikasi utama pemilihan obligasi korporasi adalah berdasarkan rating, digabungkan dengan analisa fundamental pada perusahaan tersebut," kata Dandi.

Sedangkan, investasi pada instrumen pasar uang, Victoria MI memilih deposito dengan jangka waktu 1 bulan breakable.

Strategi di atas membawa kinerja reksadana ini secara year-to-date per 23 November 2017 sebesar 13,03%. Sedangkan sejak peluncuran, reksadana ini berkinerja 15,7%. Dandi mengharapkan, pertumbuhan kinerja reksadana ini ke depan akan stabil sehingga target return di akhir tahun sebesar 14,1%.

Bagi Anda yang tertarik berinvestasi pada reksadana ini, Victoria MI menetapkan minimum investasi sebesar Rp 100.000. Biaya pembelian, penjualan kembali dan pengalihan ditetapkan maksimal 1%. Biaya manajer investasi reksadana ini maksimal 1,5% per tahun dan biaya bank kustodian maksimal 0,15% per tahun.

Dandi mengatakan, reksadana memiliki klasifikasi risiko rendah dengan tujuan investasi menengah hingga panjang. "Nasabah yang kami targetkan berimbang kepada institusi maupun ritel," kata Dandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati