KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) telah merancang strategi untuk menjaga keberlanjutan kinerja. GPRA sedang gencar mengembangkan proyek properti sembari mencari cadangan lahan (landbank) baru. Direktur Utama Perdana Gapuraprima, Arvin F. Iskandar membeberkan, GPRA memiliki delapan proyek yang sedang dalam tahap penyelesaian dan pengembangan. Lokasi proyek berada di daerah Jabotabek dan Cilegon. Meliputi apartemen Bellevue Place (Jakarta), condotel & villa Bhuvana Ciawi (Bogor), lalu proyek perumahan Metro Cilegon, Anyer Palazo (Cilegon), Bukit Cimanggu City (Bogor), Garden Ville (Bogor), Green Leaf Residence (Tangerang), dan Spring Garden (Bekasi).
Sasar Pasar di Bawah Rp 1 Miliar
Tak hanya menggeber ekspansi proyek, GPRA juga menyiapkan strategi untuk menggenjot penjualannya. Dalam portofolio proyeknya, segmen perumahan mendominasi. Hal ini menyesuaikan dengan target pasar yang ingin disasar. GPRA gencar membuka klaster baru dengan luasan hingga 120 m2. Sehingga bisa tepat menyasar konsumen perumahan pada rentang harga Rp 500 juta - Rp 800 juta. "Sesuai dengan market yang paling ramai saat ini," imbuh Arvin. Proyek perumahahan diharapkan mampu menopang pendapatan GPRA secara berkesinambungan. Sedangkan untuk tahun ini, GPRA membidik pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sekitar Rp 500 miliar. Marketing sales GPRA antara lain ditopang oleh penjualan dari proyek Bukit Cimanggu City dan Metro Cilegon. "Kontribusi perumahan sekitar 70% untuk penjualan secara konsolidasi," ungkap Arvin. Guna memuluskan strategi ekspansi, pada tahun ini GPRA mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 200 miliar. Baca Juga: Perdana Gapuraprima (GPRA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 5%-10% Tahun Ini Capex dialokasikan untuk pembangunan perumahan, infrastruktur lahan baru dan penyelesaian proyek apartemen. Selain menggarap proyek pengembangan, GPRA juga telah memiliki sederet portofolio properti yang menopang pendapatannya. Termasuk apartemen, serta properti komesial, perkantoran dan hotel. Di antaranya adalah The Belleza Permata Hijau, Gapuraprima Plaza, Kebagusan City, Horison Serpong Hotel, Horison Bhuvana Hotel & Villa, Anyer Pallazzo Resort, serta Great Western Resort Mall & Water Park. Dari berbagai portofolio properti yang dimiliki, GPRA mendulang penjualan dan pendapatan berulang (recurring revenue). Secara pembukuan, sampai dengan kuartal III-2022, GPRA mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 277,71 miliar. Realisasi penjualan bersih GPRA turun tipis 1,83% dibandingkan periode kuartal III-2021 yang kala itu mencapai Rp 282,89 miliar. Koreksi ini terutama didorong oleh segmen penjualan apartemen. "Ada kenaikan penjualan residential housing, tapi untuk penjualan apartemen masih belum sesuai target. Sehingga penjualan secara keseluruhan sedikit terkoreksi," jelas Arvin. Meski secara top line merosot, namun GPRA mampu menekan beban. Alhasil, GPRA meraih laba bersih sebesar Rp 65,70 miliar hingga 30 September 2022, melonjak 47,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.GPRA Chart by TradingView