Ini strategi Prudential genjot bisnis syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia makin optimistis akan bisnis asuransi jiwa syariah ke depan. Sebab, permintaan pasar akan produk asuransi syariah terus meningkat setiap tahun.

Corporate Marketing, Communication & Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan, bisnis syariah telah berkontribusi sebesar 20% dari total bisnis perusahaan di sepanjang tahun 2017. Pertumbuhan ini cenderung signifikan melihat produk syariah masih terbilang baru.

Meski demikian, Nini enggan menjelaskan secara detil berapa realisasi maupun target perolehan premi Prudential Life dari produk syariah tersebut. Di tahun 2017, unit usaha syariah Prudential mencatatakan kontribusi bruto sebesar Rp 3,4 triliun dan aset Rp 9,9 triliun.


“Mohon maaf, kami belum bisa membuka realisasi dan target pertumbuhan produk syariah. Tetapi kami optimistis pertumbuhan bisnis ini akan terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan industri asuransi jiwa syariah,” kata Nini kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Prudential menawarkan beberapa produk unitlink syariah, seperti PRUlink syariah assurance account (PSAA), PRUlink syariah investor account (PSIA) dan PRUlink syariah edu protection (PSEP).

Pengelolaan dana investasi produk tersebut sesuai kaidah syariah dari PRUlink syariah rupiah cash & bond fund, PRUlink syariah rupiah managed fund, PRUlink syariah rupiah equity fund dan PRUlink syriah rupiah infrastructure & consumer equity fund.

Untuk tahun ini, perusahaan akan terus menggenjot bisnis syariah, diantaranya tetap fokus melakukan edukasi dan sosialisasi yang gencar kepada masyarakat. Dengan cara ini diharapkan kesadaran masyarakat terbangun akan pentingnya kebutuhan asuransi.

Selain itu, Prudential juga mendorong tenaga pemasar bekerjasama dengan pakar keuangan syariah untuk melakukan seminar terkait inklusi keuangan, serta gencar memasarkan dan meluncurkan produk syariah di kota-kota di Indonesia.

Hingga saat ini Prudential telah mempunyai 277.000 tenaga pemasaran, dimana sekitar 100.000 orang telah mempunyai lisensi syariah. Dari jumlah itu, membuka peluang ada tenaga pasar tambahan, yang tujuannya untuk mengembangkan bisnis syariah secara jangka panjang.

Tak ketinggalan, dengan memperluas pemasaran melalui jaringan digital, demi menarik pengguna asuransi dari generasi muda. Contohnya, dengan menggelar lomba video yang membawakan ulang jingle PRUsyariah.

Tahun lalu Prudential mencatatkan perolehan premi sebesar Rp 26,8 triliun, naik 2% dibandingkan tahun 2016. Tahun ini perusahaan tidak mempunyai target khusus terkait pertumbuhan premi dan hanya berharap bisnis asuransi syariah terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi