Ini Strategi Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Menghadapi Semester II-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) atau Mayapada Hospital telah menyiapkan strategi untuk menghadapi sisa tahun 2022 ini. SRAJ berharap, sampai akhir tahun nanti tingkat okupansi tempat tidur rumah sakit (RS) jaringan Mayapada Hospital bisa mencapai level 60%, atau lebih tinggi dari okupansi per semester pertama lalu. 

Associate Director Strategic Partners Mayapada Healthcare Mark Kristomo Lee menyebut, hingga semester pertama 2022, okupansi tempat tidur RS berada di level 55%. SRAJ pun optimistis dengan beroperasinya Mayapada Hospital Surabaya per akhir 2021 lalu dapat meningkatkan okupansi hingga tutup tahun nanti. 

"Target sampai akhir tahun 2022, mengingat Mayapada Hospital Surabaya baru buka akhir 2021 manajemen yakin bahwa pasar di Surabaya akan meningkat, maka untuk target akhir tahun okupansi secara total adalah 60%," ungkap Mark, dalam konferensi pers virutal, Rabu (31/8).


Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Akan Terbitkan Obligasi Rp 950 Miliar

Untuk diketahui, saat ini SRAJ mengoperasikan lima jaringan RS yang tersebar di pulau Jawa, antara lain di Tangerang Lebak Bulus, Jakarta Selatan Kuningan, Jakarta Selatan, Bogor, dan Surabaya. Total kapasitas tempat tidur dari kelima RS tersebut berjumlah 910 tempat tidur. 

Dia melanjutkan, untuk memaksimalkan kinerja di semester kedua ini, salah satu strategi yang dijalankan perseroan yakni meningkatkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. Strategi ini dilakukan guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta untuk memperluas pelayanan Mayapada Hospital kepada masyarakat. 

Di samping itu, Sejahteraraya Anugrahjaya terus berupaya meningkatkan performa dari setiap dokter spesialis maupun dokter sub spesialis yang baru saja direkrut pada awal 2022 lalu. Harapannya, dengan adanya beberapa dokter baru ini akan menambah jumlah pasien yang datang ke jaringan RS Mayapada Hospital. 

"Efisiensi akan selalu kami utamakan. Sehingga kami akan bisa capai EBITDA margin yang sesuai target kami untuk 2022," tuturnya. 

Baca Juga: Prospek Kian Sehat, Konglomerat Mengincar Bisnis Rumah Sakit, Siapa Saja Mereka?

Lebih lanjut, Sejahteraraya Anugrahjaya juga tengah mengembangkan jaringan RS baru di Bandung. RS keenam ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal I-2023 mendatang, yang mana konstruksi dari RS ini akan selesai pada akhir 2022 nanti.

Dia menjelaskan, rumah sakit yang berlokasi di Bandung ini berdiri di lahan seluas 1,6 hektar dengan luas bangunan 27,701 m2, RS ini nantinya akan memiliki kapasitas sebanyak 225 tempat tidur. 

Sebagai informasi, hingga semester pertama 2022, SRAJ membukukan pendapatan sebesar Rp 900,17 miliar. Jumlah ini lebih rendah 12,35% dibandingkan pendapatan pada semester pertama 2021 yang sebesar Rp 1,02 triliun.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Turun pada Kuartal I

Menurut Mark, penurunan pendapatan ini terjadi karena pada semester pertama 2021 terdapat pendapatan dari pasien Covid-19 yang lebih tinggi, dibandingkan pasien Covid-19 selama tahun 2021 ini. 

SRAJ juga terpantau membukukan rugi periode berjalan hingga Rp 23,92 miliar. Padahal sebelumnya perseroan masih mencetak laba hingga Rp 155,41 miliar per semester I-2021. 

“Tapi kembali lagi karena perseroan selalu memfokuskan pada pertumbuhan pendapatan non Covid-19 dan juga efisiensi, maka perseroan tetap berusaha menjaga EBITDA margin dari perseroan. Di semester pertama 2022 EBITDA kami masih di atas level 15%,” pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati