JAKARTA. Pengembangan bisnis di dalam negeri tak kalah menantang dari ekspansi ke luar negeri. Setidaknya hal itulah yang dirasakan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto. Salah satunya, dia akui adalah pengembangan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Sebenarnya, kata Dwi, pemerintah daerah setempat sangat terbuka dan kooperatif. "MoU gampang. Namun saat mau eksekusi, LSM masuk. Di Rembang juga (terjadi), (tapi) enggak apa-apa," kata Dwi berbincang dengan wartawan di kantornya beberapa waktu lalu, di Jakarta. Dwi menjelaskan, pengembangan bisnis perusahaan pelat merah itu tentunya mengacu pada aspek legal. Jika semua persyaratan legal terpenuhi, Semen Indonesia pasti akan mengeksekusi rencana bisnisnya. Kendati demikian, diakui Dwi, biasanya muncul sejumlah resistensi dari masyarakat setempat. Atas dasar itu, manajemen Semen Indonesia melakukan sejumlah pendekatan.
Ini strategi Semen Indonesia memuluskan ekspansi
JAKARTA. Pengembangan bisnis di dalam negeri tak kalah menantang dari ekspansi ke luar negeri. Setidaknya hal itulah yang dirasakan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjipto. Salah satunya, dia akui adalah pengembangan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Sebenarnya, kata Dwi, pemerintah daerah setempat sangat terbuka dan kooperatif. "MoU gampang. Namun saat mau eksekusi, LSM masuk. Di Rembang juga (terjadi), (tapi) enggak apa-apa," kata Dwi berbincang dengan wartawan di kantornya beberapa waktu lalu, di Jakarta. Dwi menjelaskan, pengembangan bisnis perusahaan pelat merah itu tentunya mengacu pada aspek legal. Jika semua persyaratan legal terpenuhi, Semen Indonesia pasti akan mengeksekusi rencana bisnisnya. Kendati demikian, diakui Dwi, biasanya muncul sejumlah resistensi dari masyarakat setempat. Atas dasar itu, manajemen Semen Indonesia melakukan sejumlah pendekatan.