Ini strategi Sinarmas Land genjot penjualan



JAKARTA. Perusahaan properti Sinarmas Land masih optimistis penjualan properti di kuartal IV tahun ini akan semakin menggeliat sejalan realisasi program tax amnesty. Dana repatriasi diperkirakan akan banyak diinvestasikan di sektor properti. 

Kendati begitu, Sinarmas Land tak hanya ingin berpangku tangan. Sejumlah strategi untuk menggenjot penjualan. Salah satunya adalah memanfaatkan tren istilah tax amnesty. Sinarmas Land meluncurkan program price amnesty atau pengampunan harga. Ini merupakan program yang memberikan diskon bagi konsumen yang melakukan pembelian hingga akhir Desember 2016.

CEO Strategic Development and Services Sinar Mas Land Group, Ishak Chandra mengatakan, pihaknya akan menyediakan produk sebanyak 4.900 unit untuk dilego dalam program ini yang terdiri dari kavling tanah, apartemen dan rumah tapak. Dari program ini, perusahaan membidik transaksi sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun.


Meskipun target transaksi tersebut cukup besar, Ishak tidak bisa menyebutkan berapa kontribusi program tersebut terhadap target penjualan Sinarmas Land tahun ini. "Kita tidak menyampaikan target karena kita ini grup. " katanya di Jakarta, Senin (10/10).

Kedua, dengan meluncurkan program pengampunan harga. Sinarmas Land juga akan meluncurkan tiga proyek multi fungsi (mixed use) anyar di sisa tiga bulan terakhir ini. Program ini diharapkan bisa menjadi instrumen yang manarik bagi penempatan dana repatriasi.

Sinarmas Land akan merilis proyek mixed use di Tanjung Barat seluas 5,4 hektare (ha) yang terdiri dari apartemen dan ritel dengan investasi sekitar Rp 2 triliun. Harga apartemen yang dipatok mulai dari Rp 30 juta per meter persegi (m2). Sementara untuk ritel, akan dikerjakan bersama investor besar asal Jepang.

Kemudian, Sinarmas akan merilis Apartemen Aerium di Taman Permata Buana, Jakarta Barat. Aerium terdiri atas dua menara apartemen dengan harga perdana Rp 30 juta per m2. Proyek ini akan dilengkapi ruang ritel penunjang. Pengembangan proyek ini ditaksir akan menelan investasi sekitar Rp 2,6 triliun.

Kemudian, perusahaan juga akan meluncurkan proyek mixed use di Nuvasa Bay Batam yang terdiri dari apartemen, ritel, dan rumah tapak. Harga landed residential akan dilego sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 15 miliar per unit. Sedangkan apartemen rencananya akan dijual dengan harga sekitar Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.

Ishak optimistis proyek yang akan mereka rilis akan disambut oleh pasar seiring dengan keberhasilan program tax amnesty. "Penjualan properti kuartal III sudah tumbuh 3%-5% dibanding kuartal sebelumnya. Kita optimistis pasar akan semakin membaik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini