KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superior Prima Sukses Tbk (
BLES) menyiapkan berbagai strategi guna memacu penjualan pada sisa tahun ini. Sebagai gambaran, pada semester I-2024, BLES mencatat pendapatan sebesar Rp 581 miliar, naik tipis dari Rp 577 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersihnya juga naik 4% secara tahunan, mencapai Rp 57 miliar. Dengan target pertumbuhan penjualan sebesar 28% pada akhir tahun, BLES terus memacu kinerja penjualan bata ringan melalui berbagai strategi di tengah tantangan penurunan daya beli.
Baca Juga: Superior Prima Sukses (BLES) Bangun Pabrik di Banjarnegara Henrianto, Direktur Komersial PT PT Superior Prima Sukses Tbk menjelaskan, pihaknya menanggapi penurunan daya beli masyarakat secara realistis dan strategis. Menurutnya, BLES tetap fokus pada pertumbuhan, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan seluruh
stakeholder. "Kami mengoptimalkan profit melalui efisiensi di sisi produksi dan distribusi, sehingga kami yakin pendapatan dan laba bersih akan meningkat dua digit pada akhir tahun," ujar Henrianto kepada KONTAN, Rabu (23/10). Untuk mendorong pertumbuhan penjualan, BLES telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Penambahan kapasitas produksi di pabrik yang sudah ada menjadi salah satu upaya utama. Selain itu, penguatan rantai distribusi dan penetrasi pasar juga diintensifkan untuk meningkatkan daya saing. Henrianto optimistis industri bata ringan sendiri merupakan industri yang masih terus tumbuh. Dimana bata ringan, dengan segala keunggulannya, adalah produk pengganti/substitusi dari bata merah konvensional. "Bata ringan adalah produk yang terus tumbuh karena menjadi substitusi dari bata merah konvensional. Dengan keunggulannya dan edukasi masyarakat yang semakin baik, kebutuhan akan produk berkualitas semakin meningkat," imbuhnya.
Baca Juga: Superior Prima Sukses (BLES) Beli 5,37 Juta Saham Seri A Milik Anak Usaha Selain faktor permintaan, BLES juga melihat prospek yang cerah dari program pemerintah yang mencanangkan pembangunan 3 juta rumah. "Program ini akan membawa dampak positif bagi industri bahan bangunan, termasuk bata ringan," tambah Henrianto. Terkait belanja modal atau
capital expenditure (capex), hingga semester I-2024, BLES telah menyerap sekitar Rp 250 miliar yang digunakan untuk pembangunan pabrik dan armada penunjang produksi. Di sisa tahun ini, perusahaan akan fokus pada pembangunan pabrik kelima di Banjarnegara, yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2025. Meskipun ekonomi global menghadapi tantangan, BLES tetap optimistis terhadap prospek bisnis di tahun mendatang.
"Industri bata ringan masih menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dan kami siap bersaing dengan kompetitor melalui inovasi produk dan efisiensi operasional," pungkas Henrianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi