KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar saham akan cenderung sepi menjelang libur lebaran. Apalagi lebaran tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah dirundung berbagai sentimen negatif. IHSG merosot 1,94% atau turun 123,49 poin ke level 6.258,15 pada lalu Jumat (21/3). Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 30,83 triliun sepanjang tahun berjalan ini. Investment Advisor Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis mengatakan secara historis, pasar akan cenderung bergerak volatile menjelang libur panjang akibat berbagai pandangan pelaku pasar.
Baca Juga: Ini Sentimen yang Bakal Menghantui IHSG di Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran Dari kondisi tersebut, Alrich bilang, ada beberapa strategi investasi yang dapat dipertimbangkan. Pertama, untuk trader jangka pendek sebaiknya lebih selektif dalam memilih saham. Dia menyarankan investor fokus pada emiten yang value transaksinya likuid dan memiliki momentum teknikal yang kuat serta menghindari posisi yang terlalu besar karena volume biasa lebih rendah. Kedua, bagi investor jangka panjang, Alrich bilang, fluktuasi jangka pendek bisa diabaikan. Namun kalau volatilitas meningkat signifikan menjelang libur, sebaiknya pertimbangkan untuk profit taking sebagian. "Sebaiknya porsi trading atau investor tidak agresif sebelum libur karena uncertainty risk relative besar pasca-libur akibat sentimen eksternal yang berkembang selama pasar tutup," jelasnya kepada Kontan akhir pekan lalu. Baca Juga: Asing Banyak Borong Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi di Akhir Pekan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan secara historical, volume transaksi akan cenderung turun ketika menghadapi libur panjang lebaran. "Investor bisa melakukan trading dalam jangka pendek terlebih dahulu karena dikhawatirkan akan adanya kabar atau berita terbaru yang akan berdampak kepada pasar pasca lebaran," kata dia.