Ini strategi Unilever (UNVR) di tengah pergeseran bisnis barang konsumsi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyiapkan strategi jangka panjang dalam membangun bisnis untuk pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan bertanggung jawab.

Meski menghadapi dampak dari pandemi yang berkepanjangan, Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 20,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 3 triliun pada tahun berjalan Juni 2021. Daya beli konsumen yang masih terdampak pandemi dan kenaikan harga komoditas yang mempengaruhi biaya produk merupakan sebagian dari berbagai macam tantangan yang dihadapi UNVR.

Unilever juga memanfaatkan kesempatan yang muncul dalam di beberapa kategori seperti makanan yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan, juga kategori hygiene.


Baca Juga: Margin Emiten Konsumer Menipis

Ira Noviarti, Presiden Direktur UNVR menyampaikan, beroperasi selama 87 tahun telah membuktikan kemampuan perusahaan membangun berbagai merek legendaris yang tahan banting serta terus bertumbuh bersama masyarakat Indonesia meski harus melewati berbagai pasang surut. "Kali ini, pandemi Covid-19 juga membawa banyak tantangan yang perlu diatasi dengan strategi jangka panjang dan berkelanjutan," ujar Ira saat paparan publik virtual, Rabu (1/9).

Ira menambahkan, ada lima strategi prioritas, yaitu mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen, memperluas dan memperkaya portofolio ke value segment dan premium segment, menjadi yang terdepan dalam hal eksekusi, termasuk kanal dan inovasi, penerapan e-everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data, dan tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

UNVR memperkuat portofolio di value segment dengan produk-produk terjangkau seperti Sahaja kemasan Rp 1.000, Bango kemasan Rp 3.000, dan portofolio di segmen premium seperti Baby Dove, Sensitive Expert, dan The Vegetarian Butcher. Dengan menjangkau value segment dan premium segment, Unilever yang selama ini sangat kuat di mid segment berharap menjadi yang terdepan sehingga mampu menjawab kebutuhan konsumen di semua segmen.

Baca Juga: Saham Unilever Indonesia (UNVR) telah turun 43, 27% sejak awal tahun, ini kata analis

Unilever juga mengakselerasi inovasi produk serta memperkuat kehadiran produk-produk tersebut di berbagai platform yang digunakan masyarakat. Strategi e-everything mengintegrasi proses end to end dari mulai produksi, pengiriman, dan penjualan menjadi infrastruktur operasional yang tahan banting, jangkauan lebih luas, serta lebih cepat.

Ira mencontohkan, pihaknya saat ini bertransaksi dengan pelanggan menggunakan aplikasi Sahabat Warung. Sementara untuk menjangkau konsumen, UNVR terus memperkuat layanan Unilever Home Delivery dan Unilever Indonesia official store di berbagai platform e-commerce di Indonesia.

“Dengan strategi dan prioritas yang jelas dan terarah, kami siap dan optimis menavigasi di masa penuh tantangan ini. Pengalaman, infrastruktur, serta tim yang tangguh dan tangkas menjadi andalan untuk membangun bisnis yang terus bertumbuh, kompetitif, menguntungkan, dan membawa kebaikan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Ira.

Baca Juga: Emiten Sektor Barang Konsumsi Tak Lagi Jadi Pilihan Investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati