Ini stretegi Multi Prima Sejahtera (LPIN) perbaiki kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan PT Multi Prima Sejahtera Tbk sempat meredup sepanjang tahun lalu. Emiten berkode saham LPIN ini menorehkan pendapatan sebesar Rp 95,21 miliar menyusut 7,51% dari pendapatan tahun 2017 Rp 102,95 miliar.

Beban pokok pendapatan mereka juga turun 7,16% menjadi Rp 71,67 miliar ketimbang beban pada 2017 Rp 77,20 miliar. Laba kotor mereka pada tahun 2018 sebesar Rp 23,54 miliar 8,54%% lebih rendah dari tahun 2017 Rp 25,74 miliar.

Alhasil laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 32,96 juta, turun dari tahun lalu Rp 191,98 juta. Pada 2017 mereka juga mendapat laba atas penjualan investasi sebesar Rp 173,98 juta.


Direktur Multi Prima Sejahtera, Made Seputra Djaya mengatakan salah satu menurunnya kinerja pada tahun lalu lantaran nilai tukar rupiah yang melemah atas dolar Amerika Serikat. Pada tahun ini mereka membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10% sehingga mampu mencapai pendapatan seperti capaian 2017.

Untuk itu pada tahun ini mereka sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya dengan memperluas jaringan pasar, sekarang mereka juga merambah ke Indonesia ke bagian timur dan memperkuat penjualan ke bengkel-bengkel.

“Secara intensif kita memperkuat jaringan distribusi dengan fokus ke luar pulau Jawa,” ungkapnya saat paparan publik LPIN, Jumat (26/4).

LPIN juga mulai fokus untuk melakukan pembinaan pada retailer dan bengkel yang menampung pembelian serta aktif melakukan branding produk. Made menambahkan kondisi ekonomi saat ini juga akan mendukung capaian kinerja lebih baik ketimbang tahun lalu.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang digelar Jumat (26/4), juga menyetujui rencana aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham alias stock split.

LPIN akan melakukan stock split saham yang sebelumnya memiliki nominal Rp 100 per saham menjadi Rp 25 per saham dengan rasio 1:4. Setelah stock split, jumlah saham yang tadinya sebesar 106,25 juta saham akan bertambah menjadi 425 juta saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .