Ini SUN yang jadi primadona sebelum Pilkada



JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (14/2) tercatat mengalami penurunan.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan di hari Selasa, mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya.

Hal tersebut seiring dengan pelaksanaan lelang senilai Rp 12,52 triliun dari 34 seri SUN yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 5,46 triliun.


Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12180201 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp 2,85 triliun dengan 23 kali transaksi di harga rata-rata 94,58%. Baru kemudian diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp 2,61 triliun dari 132 kali transaksi di harga rata-rata 96,18%.

Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp 921,15 miliar dari 34 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2016 Seri B (ASDF03BCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 270 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata-rata 99,28%. Setelah itu disusul oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015 Seri C (NISP01CCN2) senilai Rp 140 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata-rata 102,40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie