Ini susunan Direksi MDLN yang Baru



JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) melakukan perombakan susunan direksi. Perubahan tersebut disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta pada Jumat (24/3).

RUPSLB menyetujui untuk menerima pengunduran diri Andy Kesuma Natanael sebagai Direktur perseroan. Kemudian menyetujui perubahan jabatan serta pengangkatan direksi baru.

LH Freddy Chan mengalami perubahan jabatan dari sebelumnya sebagai Direktur Keuangan menjadj Wakil Direktur Utama. Lalu, Cuncun M Wijaya Wibowo yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan diangkat menjadi Direktur MDLN.


Dengan begitu susunan direksi MDLN menjadi sebagai berikut:

William Honoris, sebagai Direktur Utama

LH Freddy Chan, sebagai Wakil Direktur Utama

Cuncun M. Wijaya Wibowo, sebagai Direktur

Dharma Mitra, sebagai Direktur

Sementara susunan Dewan Komisaris tidak berubah yakni:

Luntungan Honoris sebagai Komisaris Utama

Oscar Jaro Tavera, sebagai Komisaris

Edwyn Lim, sebagai Komisaris

Nita Tanawidjaja, sebagai Komisaris Independen

Iwan Suryawijaya, sebagai Komisaris Independen

Tahun ini, MDLN menargetkan dapat meraih pendapatan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 4,3 triliun. Sementara realisasi marketing sales tahun 2016 lalu sebesar Rp4,58 triliun. Pencapaian marketing sales PT Modernland Realty Tbk. tahun 2016 lalu melebihi target awal.

"Tahun lalu kami menargetkan marketing sales sekitar Rp 4,2 triliun, namun pencapaiannya melebihi target," ujar Cuncun Wijaya, Sekretaris Perusahaan MDLN dalam keterangan resminya, Jumat (24/3).

Tahun ini, MDLN akan mengandalkan proyek Jakarta Garden City (370 hektar) di Jakarta Timur sebagai motor utama marketing sales. Rencananya akan diluncurkan empat proyek baru di tahun 2017.

Selain Jakarta Garden City, perseroan akan mengandalkan kawasan industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) di Serang, Banten. Manajemen memperkirakan, residensial menyumbang marketing sales sebesar Rp3 triliun. Sementara lahan industri menyumbang selebihnya, yakni senilai Rp1,3 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto