KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menyampaikan bahwa lonjakan yang terjadi pada harga jagung global belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Hal ini lantaran sejumlah kondisi yang tengah berlangsung di negara-negara penghasil jagung terbesar di dunia. Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo menjelaskan, harga jagung global sudah mengalami kenaikan sejak kuartal IV-2021, hal ini lantaran adanya kekeringan yang berdampak pada aktivitas panen, di negara-negara produsen dan eksportir jagung, seperti Amerika Serikat dan Amerika Latin. Tak hanya itu, kisruh harga jagung global juga dipicu oleh konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina. Sebagaimana diketahui, Ukraina juga merupakan penghasil jagung dan gandum terbesar di Eropa, dengan demikian, kondisi tersebut dapat mempengaruhi supply global.
Ini Tanggapan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Terkait Lonjakan Harga Jagung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) menyampaikan bahwa lonjakan yang terjadi pada harga jagung global belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Hal ini lantaran sejumlah kondisi yang tengah berlangsung di negara-negara penghasil jagung terbesar di dunia. Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo menjelaskan, harga jagung global sudah mengalami kenaikan sejak kuartal IV-2021, hal ini lantaran adanya kekeringan yang berdampak pada aktivitas panen, di negara-negara produsen dan eksportir jagung, seperti Amerika Serikat dan Amerika Latin. Tak hanya itu, kisruh harga jagung global juga dipicu oleh konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina. Sebagaimana diketahui, Ukraina juga merupakan penghasil jagung dan gandum terbesar di Eropa, dengan demikian, kondisi tersebut dapat mempengaruhi supply global.