Ini Tanggapan Pengamat Terkait TWP90 Fintech Lending Membaik pada Juli 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 industri fintech peer to peer (P2P) lending pada Juli 2024 tercatat membaik menjadi sebesar 2,53%.

Angka TWP90 pada Juli 2024 terbilang menurun atau membaik, jika dibandingkan dengan posisi Juni 2024 yang sebesar 2,79%. Nilai Juni 2024 juga terbilang membaik, jika dibandingkan dengan posisi Mei 2024 yang sebesar 2,91%.

Menanggapi hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan perbaikan tersebut merupakan hal wajar.


Sebab, secara periodik memang seharusnya sudah turun untuk TWP90 industri fintech P2P lending, yakni 2 bulan - 3 bulan pasca momen Ramadan atau Lebaran tahun ini. Jika dibandingkan dengan Juli tahun lalu, posisinya juga lebih baik Juli 2024.

"Artinya, secara keseluruhan, ada perbaikan dalam kualitas peminjaman di industri fintech P2P lending," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (6/9).

Baca Juga: OJK Terbitkan Dua Pedoman, Perkuat Produk Perbankan Syariah dan Manajemen Risiko BPRS

Pada Juli 2023, Nailul merinci angka TWP90 saat itu melonjak tajam hingga 3% lebih. Dia menilai berdasarkan dari pembelajaran tahun lalu, fintech lending telah mengupayakan berbagai strategi untuk memperbaiki proses credit scoring.

"Selain itu, platform fintech lending yang bermasalah juga sudah ditutup. Dengan demikian, membuat industri jauh lebih sehat secara statistik," katanya.

Meskipun demikian, Nailul beranggapan ancaman peningkatan TWP90 tetap ada, terutama dalam dua periode, yaitu periode peminjaman akhir tahun dan momen Ramadan/lebaran yang secara periodik 2-3 bulan kemudian TWP90 akan meningkat.

"Oleh karena itu, perlu upaya mulai dari sekarang untuk melakukan langkah mitigasi kenaikan TWP90 pada Februari 2025 hingga Mei 2025," ujar Nailul.

Sebagai informasi, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending pada Juli 2024 mencapai Rp 69,39 triliun. Nilai pada Juli 2024 tumbuh sebesar 23,97% secara Year on Year (YoY). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari