KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Desas-desus penjualan saham Blok Masela oleh salah satu pemegang sahamnya yakni Royal Dutch Shell terus bergulir. Asal tahu saja, proyek Blok Masela memang mandek lantaran nilai investasi pengembangan LNG Onshore senilai US$ 19,227 miliar itu belum disetujui oleh pemerintah. General Manager External Relations PT Shell Indonesia Rhea Sianipar mengatakan saat ini, Shell sepenuhnya fokus dan terus bekerja sama dengan Inpex sebagai operator Blok Masela dalam mengusulkan rencana pengembangan (POD) Proyek Abadi LNG yang layak investasi. "Terkait berita itu, kami tidak mengomentari rumor ataupun spekulasi pasar," ungkap dia ke Kontan.co.id, Minggu (5/5). Seperti diketahui, sebelumnya Reuters memberitakan, bahwa Royal Dutch Shell mulai bergerak untuk menjual sahamnya di proyek gas alam cair (LNG) Abadi Indonesia senilai US$ 15 miliar.
Ini tanggapan Shell Indonesia terkait penjualan saham di Blok Masela
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Desas-desus penjualan saham Blok Masela oleh salah satu pemegang sahamnya yakni Royal Dutch Shell terus bergulir. Asal tahu saja, proyek Blok Masela memang mandek lantaran nilai investasi pengembangan LNG Onshore senilai US$ 19,227 miliar itu belum disetujui oleh pemerintah. General Manager External Relations PT Shell Indonesia Rhea Sianipar mengatakan saat ini, Shell sepenuhnya fokus dan terus bekerja sama dengan Inpex sebagai operator Blok Masela dalam mengusulkan rencana pengembangan (POD) Proyek Abadi LNG yang layak investasi. "Terkait berita itu, kami tidak mengomentari rumor ataupun spekulasi pasar," ungkap dia ke Kontan.co.id, Minggu (5/5). Seperti diketahui, sebelumnya Reuters memberitakan, bahwa Royal Dutch Shell mulai bergerak untuk menjual sahamnya di proyek gas alam cair (LNG) Abadi Indonesia senilai US$ 15 miliar.