KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester I-2018 memperlihatkan volatilitas yang cukup tinggi. Sempat berada di level tertingginya di angka 6.689, indeks saham akhirnya terpuruk cukup dalam hingga menjebol level 5.733. Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai di semester I, beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan IHSG dengan semakin turunnya daya beli masyarakat. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah yang cenderung populis, seperti kebijakan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi pemberat tersendiri bagi indeks saham. Sentimen tak cuma datang dari dalam negeri, namun juga hadir dari luar negeri dengan adanya keputusan The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga hingga dua kali dan akan menaikkan lagi dua kali lagi pada semester kedua. Selain itu ada sentimen perang dagang.
Ini tantangan IHSG di semester II-2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester I-2018 memperlihatkan volatilitas yang cukup tinggi. Sempat berada di level tertingginya di angka 6.689, indeks saham akhirnya terpuruk cukup dalam hingga menjebol level 5.733. Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai di semester I, beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan IHSG dengan semakin turunnya daya beli masyarakat. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah yang cenderung populis, seperti kebijakan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi pemberat tersendiri bagi indeks saham. Sentimen tak cuma datang dari dalam negeri, namun juga hadir dari luar negeri dengan adanya keputusan The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga hingga dua kali dan akan menaikkan lagi dua kali lagi pada semester kedua. Selain itu ada sentimen perang dagang.