KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana penerapan domestic market obligation (DMO) kelapa sawit untuk mendukung pengembangan Green Diesel terus mencuat. Namun, masih ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan agar kebijakan tersebut benar-benar membawa manfaat, terutama bagi pelaku usaha. Senior Executive Vice President Business Support PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Arif Budiman mengatakan, isu perlunya kebijakan DMO kelapa sawit berawal dari masalah rantai pasok kelapa sawit itu sendiri. Ia menjelaskan, sebagian produksi biodiesel masih bergantung kepada pasokan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari berbagai sumber dengan kualitas yang seringkali tidak memenuhi standar.
Ini tantangan yang harus segera diselesaikan dalam penerapan DMO kelapa sawit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana penerapan domestic market obligation (DMO) kelapa sawit untuk mendukung pengembangan Green Diesel terus mencuat. Namun, masih ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan agar kebijakan tersebut benar-benar membawa manfaat, terutama bagi pelaku usaha. Senior Executive Vice President Business Support PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Arif Budiman mengatakan, isu perlunya kebijakan DMO kelapa sawit berawal dari masalah rantai pasok kelapa sawit itu sendiri. Ia menjelaskan, sebagian produksi biodiesel masih bergantung kepada pasokan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari berbagai sumber dengan kualitas yang seringkali tidak memenuhi standar.