GILI TRAWANGAN. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) optimistis dengan kinerjanya pada tahun depan. Bank BJB menargetkan, pertumbuhan aset bisa mencapai 13%. Selain itu, Bank BJB juga memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 17%. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan naik sebesar 15% di 2015. Menurut Direktur Komersil Bank BJB Ahmad Irfan, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk pencapaian tersebut. Pertama, meningkatkan market share DPK. Untuk peningkatan DPK tersebut, Bank BJB akan lebih fokus pada penghimpunan dana murah. Salah satu program yang tengah digeber saat ini adalah program tanda mata berjangka di mana produk tabungan sama dengan deposito. "DPK yang kami targetkan tahun depan sebesar Rp 2,7 triliun," jelas Irfan dalam acara Media Gathering Bank BJB di Gili Trawangan, Jumat (5/12) malam. Kedua, meningkatkan kualitas dan penyaluran kredit. Saat ini, lanjut Irfan, penyaluran kredit Bank BJB masih terfokus pada sektor konsumer dengan komposisi 70%. "Tapi ke depan, kami menargetkan penyaluran kredit akan bergeser sedikit demi sedikit ke sektor produktif," imbuhnya. Ketiga, mempersiapkan pemenuhan kebutuhan permodalan. Terkait hal ini, ada beberapa langkah yang akan dilakukan yakni penerbitan obligasi dan rights issue. "Penerbitan obligasi kami perkirakan akan mencapai Rp 5,5 triliu. Penerbitannya akan kami lakukan secara bertahap antara tahun 2015 hingga 2019," paparnya. Sedangkan untuk rights issue, Bank BJB mempertimbangkan akan melakukan aksi ini pada 2016 mendatang. Strategi terakhir, "Mengembangkan fungsi supporting dalam rangka mendukung tercapainya profitabilitas bank," imbuhnya.
Ini target Bank BJB tahun depan
GILI TRAWANGAN. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) optimistis dengan kinerjanya pada tahun depan. Bank BJB menargetkan, pertumbuhan aset bisa mencapai 13%. Selain itu, Bank BJB juga memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar 17%. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan naik sebesar 15% di 2015. Menurut Direktur Komersil Bank BJB Ahmad Irfan, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk pencapaian tersebut. Pertama, meningkatkan market share DPK. Untuk peningkatan DPK tersebut, Bank BJB akan lebih fokus pada penghimpunan dana murah. Salah satu program yang tengah digeber saat ini adalah program tanda mata berjangka di mana produk tabungan sama dengan deposito. "DPK yang kami targetkan tahun depan sebesar Rp 2,7 triliun," jelas Irfan dalam acara Media Gathering Bank BJB di Gili Trawangan, Jumat (5/12) malam. Kedua, meningkatkan kualitas dan penyaluran kredit. Saat ini, lanjut Irfan, penyaluran kredit Bank BJB masih terfokus pada sektor konsumer dengan komposisi 70%. "Tapi ke depan, kami menargetkan penyaluran kredit akan bergeser sedikit demi sedikit ke sektor produktif," imbuhnya. Ketiga, mempersiapkan pemenuhan kebutuhan permodalan. Terkait hal ini, ada beberapa langkah yang akan dilakukan yakni penerbitan obligasi dan rights issue. "Penerbitan obligasi kami perkirakan akan mencapai Rp 5,5 triliu. Penerbitannya akan kami lakukan secara bertahap antara tahun 2015 hingga 2019," paparnya. Sedangkan untuk rights issue, Bank BJB mempertimbangkan akan melakukan aksi ini pada 2016 mendatang. Strategi terakhir, "Mengembangkan fungsi supporting dalam rangka mendukung tercapainya profitabilitas bank," imbuhnya.
