Ini target Bank Syariah Mandiri tahun ini



JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 14% - 16% di tahun ini. Bank akan berupaya mencapai target itu dengan mendongkrak pembiayaan ke sektor ritel dan wholesale.

Menurut Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya, tahun ini BSM lebih menekankan pertumbuhan pembiayaan berbasis payroll atau gaji. Strategi ini diterapkan untuk pembiayaan konsumer. "Ini meliputi pembiayaan untuk kebutuhan kesehatan, pembiayaan rumah (KPR) dan kebutuhan konsumsi lainnya," kata Agus di Jakarta, Senin (2/3).

Untuk pembiayaan wholesale, BSM memiliki sembilan sektor industri yang menjadi andalan antara lain agrobisnis, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan infrastruktur. "Tetapi untuk wholesale, kami lebih banyak menjalin kerjasama dengan Bank Mandiri," ujar Agus.


Dengan demikian, untuk pembiayaan wholesale, Bank Mandiri yang melakukan penaksiran risiko.l Sebab Bank Mandiri memiliki kemampuan SDM maupun sistem yang jauh lebih bagus dibanding BSM. "Jadi nanti ada kolaborasi skim. Misalkan dari Rp 1 triliun kredit yang dikucurkan, sebanyak Rp 200 miliar diantaranya adalah pembiayaan dengan skim syariah oleh BSM," jelas Agus.

Agus menambahkan, hingga akhir tahun 2014 pembiayaan ritel di BSM mendominasi, dengan porsi 56% dari total pembiayaan. Sementara porsi pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari total pembiayaan ritel juga cukup besar. "Sehingga kami yakin porsi pembiayaan UMKM sejak tahun lalu di BSM sudah lebih dari 5%," pungkas Agus.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Desember 2014, jumlah pembiayaan yang dikucurkan BSM mencapai Rp 10,68 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 3,87% secara yoy dibanding akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 11,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia