KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat jatuh di bawah US$100.000 akibat gejolak geopolitik, para analis menilai Bitcoin (BTC) masih memiliki peluang untuk pulih dan menembus rekor tertinggi baru. Bitcoin sempat anjlok di bawah angka psikologis US$100.000 pada Minggu (23/6) lalu setelah aksi militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran memicu ketegangan global. Serangan ini juga menandai dukungan terbuka Washington terhadap Israel dalam konflik yang semakin panas di Timur Tengah. Namun, sejumlah analis melihat pola teknikal yang bisa menjadi pertanda rebound harga BTC. Analis dari platform TradingShot menyebut bahwa penurunan terbaru ini membentuk pola channel menurun (descending channel) yang mirip dengan koreksi harga antara 17 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025.
Ini Target Baru Bitcoin! Analis Ungkap Potensi Lonjakan Usai Penjualan Besar-besaran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat jatuh di bawah US$100.000 akibat gejolak geopolitik, para analis menilai Bitcoin (BTC) masih memiliki peluang untuk pulih dan menembus rekor tertinggi baru. Bitcoin sempat anjlok di bawah angka psikologis US$100.000 pada Minggu (23/6) lalu setelah aksi militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran memicu ketegangan global. Serangan ini juga menandai dukungan terbuka Washington terhadap Israel dalam konflik yang semakin panas di Timur Tengah. Namun, sejumlah analis melihat pola teknikal yang bisa menjadi pertanda rebound harga BTC. Analis dari platform TradingShot menyebut bahwa penurunan terbaru ini membentuk pola channel menurun (descending channel) yang mirip dengan koreksi harga antara 17 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025.
TAG: