JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) cukup serius menjalankan program branchless banking atau layanan tanpa kantor. Melalui perekrutan agen yang berlabel BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Dalam istilah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan ini dikenal dengan nama Laku Pandai. Saat ini, agen BRILink sudah mencapai sebanyak 25.000. "Dan tahun ini, kami upayakan untuk jadi 50.000 agen," tutur Asmawi Syam, Plt Direktur Utama BRI, Senin (26/1). Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI menambahkan, tiap agen BRILink ditargetkan bisa merangkul 25 nasabah baru dengan rata-rata transaksi sebanyak 200 kali. "Jadi, jumlah nasabah dari agen BRILink bisa mencapai 1,25 juta. Dan jika target itu tercapai, maka jumlah transaksi bisa mencapai 10 juta jelang akhir tahun ini," imbuh Djarot.
Ini target BRI dari branchless banking
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) cukup serius menjalankan program branchless banking atau layanan tanpa kantor. Melalui perekrutan agen yang berlabel BRILink, BRI berharap bisa mengakuisisi 1,25 juta nasabah baru. Dalam istilah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), layanan ini dikenal dengan nama Laku Pandai. Saat ini, agen BRILink sudah mencapai sebanyak 25.000. "Dan tahun ini, kami upayakan untuk jadi 50.000 agen," tutur Asmawi Syam, Plt Direktur Utama BRI, Senin (26/1). Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI menambahkan, tiap agen BRILink ditargetkan bisa merangkul 25 nasabah baru dengan rata-rata transaksi sebanyak 200 kali. "Jadi, jumlah nasabah dari agen BRILink bisa mencapai 1,25 juta. Dan jika target itu tercapai, maka jumlah transaksi bisa mencapai 10 juta jelang akhir tahun ini," imbuh Djarot.