Ini Target Produksi Bijih Timah TINS Tahun Depan



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Timah Tbk tidak muluk-muluk dalam menetapkan target produksi bijih timah untuk tahun depan. Emiten berkode saham TINS tersebut hanya menargetkan angka produksi bijih timah yang serupa dengan target tahun ini.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur TINS, Nur Adi Kuncoro, dalam sesi public expose yang digelar Selasa (28/11).

“Memang kita sudah berdiskusi dengan pemegang saham, targetnya kurang lebih mirip dengan tahun 2023,” ujar Kuncoro, Selasa (28/11).


Sebagai pembanding, menukil Laporan Tahunan perusahaan, TINS menetapkan target produksi bijih timah sebesar 26.100 ton di tahun 2023. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding target tahun 2022 yang ditetapkan sebesar 32.500 ton, namun lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2022 yang hanya mencapai 20.079 ton.

Baca Juga: Utilisasi Smelter Ausmelt Furnace Timah (TINS) Belum Capai 100%, Ini Penyebabnya

Sementara itu, volume penjualan logam timah ditargetkan sebesar 27.400 ton, lebih rendah dibanding target 2022 yang ditetapkan sebesar 33.776 ton, namun lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2022 yang sebesar 20.805 ton.

Sedikit informasi, Manajemen TINS memang mengambil sikap konservatif di tahun 2023. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah risiko.

“Berdasarkan hasil analisis atas profil risiko dalam RKAP, pada tahun 2023 Perseroan dihadapkan kepada risiko-risiko yang berpotensi signifikan akan mengganggu capaian target-target dalam RKAP Tahun 2023, terutama risiko keterbatasan produksi/pasokan bijih timah dan belum optimalnya kinerja peralatan produksi. Menyikapi hal tersebut, di tahun 2023 Perseroan akan mengambil langkah hati-hati dengan menyusun RKAP Tahun 2023 pada posisi skenario konservatif,” tulis manajemen dalam Laporan Tahunan,” terang manajemen TINS dalam Laporan Tahunan 2022.

 
TINS Chart by TradingView

Di sembilan bulan pertama 2023, TINS merealisasikan produksi bijih timah sebanyak 11.201 ton, menyusut 23% dibanding realisasi produksi periode sama tahun 2022 yang mencapai 14.502 ton. 

Setali tiga uang dengan produksi bijih timah, produksi logam timah juga turun 18% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula 14.130 ton di Januari-September 2022 menjadi 11.540 ton di Januari-September 2023. Kinerja volume penjualan logam timah TINS sama belaka. Tercatat, realisasi volume penjualan logam timah turun 28% YoY dari semula 15.325 ton di Januari-September 2022 menjadi 11.100 ton di Januari-September 2023. 

“Dari sisi produktivitas tentunya memang kita belum mencapai target yang direncanakan, tetapi bagaimana kami berupaya terus  dengan sisa waktu sampai dengan akhir Desember untuk pencapaian daripada mendekati target produksi yang telah dilakukan,” tutur Kuncoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .