KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat perbankan hendak mencatat laba yang besar, salah satu sumber penopang utamanya adalah pendapatan bunga bersih. Sayangnya, kondisi tersebut tak bisa dinikmati oleh seluruh bank, lantaran persaingan yang cukup ketat saat ini. Sebagai informasi, pendapatan bunga bersih adalah selisih antara pendapatan bunga yang diperoleh bank saat menyalurkan kredit dan beban bunga yang perlu dibayarkan kepada pemilik simpanan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan bunga bersih bank umum per Juni 2023 mencapai Rp 260,26 triliun. Angka tersebut masih mengalami pertumbuhan sekitar 9,71%.
Sayangnya, nilai pendapatan jumbo tersebut hanya menjadi milik sebagian bank besar. Adapun, 57,6% dari total pendapatan bunga bersih industri hanya dimiliki oleh tiga bank besar, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA). Setara dengan posisi laba yang didapat, BRI menjadi bank dengan pendapatan bunga bersih terbesar di periode enam bulan pertama tahun ini. Bank yang dikenal fokus pada UMKM ini memiliki pendapatan bunga hingga Rp 65,54 triliun atau naik 1,43%.
Baca Juga: Berkinerja Apik, Bos BRI Sebut Punya Permodalan dan ROE yang Kuat Nilai pendapatan bunga dari BRI mampu meraup pangsa pasar hingga 25,18% dari total pendapatan bunga secara industri. Seperti diketahui, saat ini jumlah bank umum yang ada di Indonesia mencapai 105 bank. Selanjutnya, ada Bank Mandiri yang mencatat pendapatan bunga bersih mencapai Rp 47,31 triliun atau tumbuh 13,09% yoy pada periode yang sama. Pangsa pasar yang bisa diambil dari Bank Mandiri sekitar 18,18%. Posisi ketiga ada BCA yang mampu membukukan pendapatan bunga bersih tumbuh 24,66%, termasuk tertinggi di antara bank-bank lainnya. Nilai pendapatan bunga bersih yang dimiliki BCA sebesar Rp 36,9 triliun atau setara dengan 14,21% dari total industri. Berbicara tentang pangsa pasar pendapatan bunga yang memang sudah dimiliki oleh bank-bank besar, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy pernah bilang untuk bank-bank yang baru, termasuk bank digital memang perlu mencari alternatif pendapatan yang lain. Ia mencontohkan misal seperti bank digital, seharusnya tidak hanya bersaing dengan bunga saja. Melainkan, bank-bank digital ini perlu melengkapi jaringan dan ekosistemnya agar mampu mendapat sumber pendapatan lain seperti
fee based income. “Kalau cuma mengandalkan pendapatan bunga ya akan selalu di bawah bank-bank konvensional yang sudah lama,” ujarnya.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn bilang kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut ditopang oleh peningkatan volume kredit, di mana total kredit BCA naik 9,0% yoy menjadi Rp735,9 triliun di Juni 2023.
“Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen di Juni 2023, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi,” ujarnya. Ditopang oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dan likuiditas yang solid, Hera tetap optimistis dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, sehingga kualitas pinjaman tetap terjaga. “Kami akan senantiasa mengoptimalkan pertumbuhan volume kredit,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari