Ini tiga emiten tekstil yang mendapat catatan khusus dari BEI



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tiga emiten tekstil mendapatkan notasi (catatan) khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena mencatatkan ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhirnya.

Perusahaan tersebut  adalah PT Argo Pantes Tbk (ARGO), PT Centex Tbk (CNTX), dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY). Sebagai contoh, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2019, POLY mencatatkan ekuitas negatif atau defisiensi modal US$ 930,63 juta.

Baca Juga: Pasar Belum Kondusif, Kinerja Asia Pacific (POLY) Ikut Terjepit


Untuk membalikkan ekuitasnya menjadi positif kembali, POLY akan terus melanjutkan proses restrukturisasi utangnya.

Assistant President Director Corporate Communications Asia Pacific Fibers Prama Yudha Amdan mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam tahap diskusi dan sudah mengirim proposal restrukturisasi kepada kreditur dan pemerintah sebagai pemegang kolateral (jaminan). Per kuartal I-2019, total utang POLY mencapai US$ 1,17 miliar.

“Sekarang sedang menunggu respons dari pemegang kolateral, yakni Kementerian Keuangan RI dan dari pengampunya, Kementerian Perindustrian RI,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/7).

Baca Juga: POLY ekspansi bisnis dengan meningkatkan nilai tambah bahan baku

Ia berharap, POLY sudah bisa mendapat kejelasan atas restrukturisasi tersebut pada akhir tahun ini. Meskipun begitu, ia bilang implementasi tersebut akan membutuhkan waktu.

Tahun ini, POLY menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang moderat, yakni sebesar 10%. Per 2018, POLY membukukan pendapatan US$ 475,20 juta atau tumbuh 19,81% secara tahunan dari US$ 396,61 juta.

Baca Juga: Pengusaha tekstil dan produk tekstil optimistis target ekspor terlampaui

Sementara itu, POLY berhasil membukukan laba bersih US$ 12,83 juta pada 2018, membaik dari 2017 yang masih merugi US$ 4,4 juta.

Untuk mencapai target tersebut, Prama mengatakan, POLY akan mengembangkan produk bernilai tambah, seperti produk anti api dan anti bakteria. Menurut dia, produk-produk tersebut memiliki margin yang lebih tinggi dan tidak tergantung pada basis komoditas tekstil.

"Sehingga tidak terlalu terganggu volatilitas pasar internasional," ucap dia.

Baca Juga: Tingkatkan produksi, Century Textile Industry berharap meraih titik impas

Di samping itu, pihaknya juga akan memperkuat penjualan di basis pasar ekspornya, seperti Turki, Amerika Selatan, Eropa, dan Korea. POLY juga akan memperluas pasar ekspor dengan merambah Amerika Serikat (AS).

“Permintaan dari Amerika Serikat cukup tinggi dan ada peluang karena karena adanya halangan barang China ke AS akibat perang dagang kedua negara tersebut,” kata dia.

AS yang juga memutuskan keluar dari perjanjian dagang Trans Pacific Partnership (TPP) membuat kompetitor utama POLY, yakni Vietnam dan Bangladesh berada dalam posisi persaingan yang sejajar.

Baca Juga: ARGO targetkan penjualan setara tahun lalu

Untuk mencapai target tersebut, POLY menyiapkan belanja modal US$ 12 juta-15 juta pada tahun ini. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk penyempurnaan mesin dan pembaruan teknologi.

Alasannya, untuk membuat produk bernilai tambah, POLY membutuhkan keunggulan dari segi teknologi. Pendanaan atas belanja modal tersebut bersumber dari dana internal dan dukungan kreditur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli