KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil membukukan kenaikan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2020 ini. Secara fantastis, laba bersih INCO melesat hingga 47.800% secara tahunan atau 479 kali lipat menjadi US$ 76,64 juta dari sebelumnya hanya US$ 160.000 pada periode yang sama tahun lalu.

Di saat yang bersamaan, pendapatan emiten produsen nikel ini berhasil naik 12,7% secara tahunan dari sebelumnya US$ 506,46 juta menjadi US$ 571,02 juta pada sembilan bulan 2020. INCO mencatat volume pengiriman sebesar 19.954 metrik ton dengan pendapatan sebesar US$ 210,6 juta pada triwulan ketiga.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menuturkan, setidaknya ada tiga faktor yang membuat konstituen Indeks Komaps100 ini berhasil membukukan kinerja yang mentereng. Pertama, INCO berhasil membukukan kinerja produksi yang cukup baik di tengah terjangan pandemi.

INCO telah memproduksi 19.477 metrik ton nikel dalam matte sepanjang triwulan ketiga tahun 2020. Realisasi ini 4% lebih tinggi dibandingkan dengan volume produksi yang dihasilkan pada kuartal kedua 2020 yang hanya 18.701 metrik ton.

Baca Juga: Di tengah pandemi, laba bersih ANTM naik 30%, INCO melesat 48.000%

Sementara jika diakumulasikan, produksi nikel Vale Indonesia pada sembilan bulan pertama 2020 mencapai 55.792 metrik ton , atau 10% lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 50.531 metrik ton . 

Kedua, kinerja Vale Indonesia juga terkerek harga nikel yang membaik di kuartal ketiga. Manajemen INCO mencatat, harga realisasi nikel pada triwulan ketiga lebih tinggi 13% dibandingkan harga realisasi pada triwulan kedua.

Baca Juga: Pendapatan merosot, Bumi Resources (BUMI) mencatat kerugian bersih US$ 137,25 juta

Editor: Wahyu T.Rahmawati