JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot proyek infrastruktur nasional, termasuk jalan tol. Namun, ada sedikitnya tiga isu sensitif yang selalu membayangi proyek jalan bebas hambatan, antara lain masalah pendanaan, pembebasan tanah dan jaminan pemerintah. Soal pembebasan tanah, misalnya, pemerintah hanya mengalokasikan dana senilai Rp 1,4 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 16 triliun. Pembebasan tanah juga kerap terganjal sikap mayarakat yang tidak kooperatif menyikapi proyek negara. Lantaran dana pembebasan lahan minim, dua pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), harus turun tangan menalangi pendanaannya. JSMR dan WSKT membidik pinjaman perbankan senilai total Rp 8 triliun demi menalangi pembebasan lahan jalan tol pada tahun ini. Keduanya menyiapkan dana talangan masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 5 triliun (Harian KONTAN, 27 April 2016).
Ini tiga isu sensitif di proyek jalan tol
JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot proyek infrastruktur nasional, termasuk jalan tol. Namun, ada sedikitnya tiga isu sensitif yang selalu membayangi proyek jalan bebas hambatan, antara lain masalah pendanaan, pembebasan tanah dan jaminan pemerintah. Soal pembebasan tanah, misalnya, pemerintah hanya mengalokasikan dana senilai Rp 1,4 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 16 triliun. Pembebasan tanah juga kerap terganjal sikap mayarakat yang tidak kooperatif menyikapi proyek negara. Lantaran dana pembebasan lahan minim, dua pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), harus turun tangan menalangi pendanaannya. JSMR dan WSKT membidik pinjaman perbankan senilai total Rp 8 triliun demi menalangi pembebasan lahan jalan tol pada tahun ini. Keduanya menyiapkan dana talangan masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 5 triliun (Harian KONTAN, 27 April 2016).