Curah hujan tinggi ditambah dengan panas yang berkelanjutan secara berulang memang kerap membuat dinding mudah retak. Akibatnya, tampilan rumah tak hanya menjadi tidak sedap dipandang, tapi juga bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kebocoran atau air hujan yang merembes. Harusnya, cuaca ekstrem tidak berpengaruh terhadap retakan dinding. Karena biasanya, dinding telah dilapisan cat ataupun
waterproof pada bagian luarnya, kecuali jika dinding tidak diberi lapisan tersebut. Lantas, apa yang membuat dinding mudah retak? Ada 3 hal penyebab utama yang perlu diperhatikan. 1.Celah Saluran Pipa
Saat proses instalasi, entah itu instalasi listrik ataupun air, pipa kabel atau pipa air biasanya ditanam di dalam dinding, tujuannya agar pipa tidak terlihat sehingga membuat ruangan jadi bersih tanpa banyak jalur kabel atau saluran air. Hanya saja, jika antara dinding dan pipa terdapat celah maka hal itu akan menyebabkan keretakan. Ciri – ciri keretakan yang diakibatkan oleh celah saluran pipa adalah bentuknya yang panjang menyusuli saluran pipa. Jika hal itu yang terjadi pada rumah Anda, maka Anda perlu membongkar dindingnya terlebih dahulu. Setelah itu bungkus pipa dengan kawat ayam, dan tiban kembali bekas bongkaran Anda dengan campuran pasir dan semen (5:1). Biarkan selama 3 hari agar mengering, lalu tambahkan acian putih untuk proses terakhir. 2.Sambungan Material Berbeda Dalam ilmu desain interior ataupun arsitektur, memadupadankan material yang berbeda memang hal yang lumrah untuk dilakukan jika hal tersebut mampu memberi tampilan yang baik. Namun bila tanpa perhitungan, perpaduan itu malah akan menyebabkan retak. Misalnya antara dinding tembok dan kayu, pergerakan masa jenis yang berbeda antar dua material akan menciptakan gesekan yang membuat dinding retak. Kendati sudah diperbaiki, retakan pada sambungan material yang berbeda kerap muncul karena perbedaan masa jenisnya. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan memberi dilatasi di antara keduanya. Caranya, buka plester yang retak dengan lebar maksimal 1 cm, kemudian isi dengan plester baru dan teruskan dengan acian putih. Setelah kering usai didiamkan selama satu hari, buat tali air selebar 3 mm dan dalam 3 mm sepanjang garis retak.
- Pergerakan Tanah
Berbeda dengan masalah sebelumnya yang bisa ditanggulangi oleh kepiawaian tukang, retak yang diakibatkan oleh pergerakan merupakan masalah yang ditimbulkan oleh alam. Ya, tanah yang bergerak akan turut menggerakkan pondasi, defleksi balok, hingga dinding. Biasanya, retakan ini hanya terjadi di luar, yakni pada plester atau acian, sementara bagian dalam, bata misalnya, masih akan sangat baik. Meski disebabkan oleh alam, penanggulangan retak ini merupakan yang paling mudah untuk diperbaiki. Anda hanya tinggal membuka retakan dengan lebaran sekitar 1 cm, setelah itu tutup dengan campuran pasir dan semen (5:1). Setelah kering dalam 3 hari, Anda hanya tinggal merapikannya dengan plester, lalu tutup menggunakan acian putih. (sumber :
Rumahku.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini