Ini Tiga Sektoral yang Raih Pertumbuhan Tertinggi di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sampai dengan 2 Agustus 2024, sudah ada 772 perusahaan tercatat alias emiten yang menyampaikan laporan keuangan semester I-2024. 

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK menjelaskan terjadi peningkatan pendapatan emiten sebesar 4,02% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 88,5 triliun. 

Sektor finansial masih menjadi kontributor terbesar pertumbuhan pendapatan ini. Sektor finansial menyumbang sebesar Rp 39,1 triliun atau setara dengan 44,2% YoY.


Kemudian kontribusi terbesar kedua berasal dari sektor konsumen primer sebesar Rp 24,52 triliun atau 27,7% YoY. Terakhir, sektor konsumen non-primer menyumbang Rp 10,10 triliun atau 11,41% YoY. 

Namun berdasarkan pertumbuhannya, sektor kesehatan menjadi sektor yang paling moncer. Pendapatan para emiten kesehatan berhasil tumbuh 11,77% secara tahunan. 

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 0,99%, Begini Proyeksi Pergerakannya Esok Hari

Lalu diikuti oleh emiten dari sektor finansial yang pendapatan meningkat 9,74% YoY. Lonjakan pendapatan juga terjadi pada emiten di sektor properti sebesar 6,33% YoY. 

"Kemudian dari sisi profitabilitas atau laba bersih mengalami pertumbuhan 3,43% atau naik Rp 8,91 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu," jelas Inarno, Senin (5/8). 

Dari 11 sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya ada lima sektor secara agregat yang mengalami peningkatan profitabilitas. Yakni, finansial, bahan baku dasar, kesehatan, konsumen non primer dan infrastruktur. 

Sebaliknya, ada lima sektor yang mengalami penurunan profitabilitas, yaitu energi, industri, transportasi & logistik, properti dan konsumen primer. Sedangkan, sektor teknologi berhasil memangkas kerugian secara agresif. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyampaikan hal tersebut menunjukkan para emiten berhasil mengalami pertumbuhan, di tengah ketidakpastian yang ada. 

Nico bilang sektor kesehatan adalah salah satu sektor yang memang cukup baik menahan kerasnya ketidakpastian. Menurutnya, emiten sektor kesehatan menjadi pilihan.

"Selain ini, fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap kesehatan juga membantu sektor ini untuk tetap bertumbuh di paruh kedua 2024," katanya kepada KONTAN.

Selain itu, sektor finansial merupakan salah satu sektor yang memang selalu bertambah setiap tahunnya di tengah terjaganya daya beli dan konsumsi, aktivitas transaksi di perbankan terus mengalami peningkatan.

 
ASII Chart by TradingView

Nico menilai sektor properti pun juga masih cukup menarik di tengah tingginya tingkat suku bunga, tetapi kredit properti tumbuh. Apalagi ada insentif yang dikucurkan oleh pemerintah.  

"Namun selama tingkat suku bunga masih belum turun, masih khawatirkan penguatan mungkin akan terbatas. Secara umum sektor kesehatan, perbankan dan properti masih akan unggul," jelasnya. 

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas menyampaikan telah terjadi rotasi sektor, sehingga saham-saham kesehatan berpotensi mengalami pelemahan. 

"Berbeda dengan sektor properti dan sektor finansial yang termasuk berpotensi bergerak dari lagging menjadi improving sektor. Secara jangka panjang ketiga sektor ini masih positif," kata Nafan. 

Adapun salah pilihan alias top picks Nafan jatuh pada ACES, AKRA, ANTM, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN, CTRA, ERAA, INDF, INDY, ITMG, MAPI, MDKA dan TLKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari