Ini tips strategi investasi saat rupiah loyo



JAKARTA. Kondisi tren dollar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat, membuat rupiah dalam kondisi melemah sejak awal Maret silam. Investor dapat mengatur strategi investasi di tengah pelemahan rupiah tersebut.

Perencana keuangan sekaligus Chairman OneShildt Financial Planning, Risza Bambang mengatakan di tengah pelemahan rupiah, investor harus menghindari investasi yang mayoritas kepemilikannya merupakan investor asing. “Seperti saham dan obligasi, ini harus dihindari. Karena investor asing minatnya berkurang saat rupiah melemah,” tambah Risza.

Sebagai gantinya, Risza menyarankan investor dapat menggunakan strategi investasi lawas. “Kita harus pakai strategi investasi orang tua jaman dulu, yaitu ubah uang menjadi barang,” ujar Risza.


Namun tak semua barang bisa dijadikan instrumen investasi. Risza mengatakan barang yang dimaksud ialah barang yang ketersediaannya terbatas namun memiliki permintaan tinggi. “Seperti properti. Atau investor juga bisa berinvestasi pada REIT (Real Estate Investment Trust),” tambahnya.

REIT juga dikenal sebagai DIRE (Dana Investasi Real Estate) yang sifatnya semacam reksadana namun aset dasarnya ialah proyek properti. Menurut Risza, meski berbentuk paper investment, aset dasar yang nyata berupa properti tetap bisa dijadikan sebagai instrumen investasi.

Risza juga menyarankan investor membeli logam mulia di tengah pelemahan rupiah saat ini. Meski harganya relatif terkoreksi, namun logam mulia tetap bisa dijadikan sebagai alternatif instrumen investasi di tengah koreksi pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto