Ini tugas utama Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK



JAKARTA. Mengembalikan kepercayaan publik, tampaknya, menjadi tugas mendesak bagi Hamdan Zoelva yang pada Jumat kemarin (1/11) terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru menggantikan mantan Ketua MK, Akil Mochtar.

Hamdan diberi amanah oleh Majelis Kehormatan Konstitusi MK untuk mengemban jabatan Ketua MK selama tiga tahun ke depan (2013-2016).

Di tengah krisis kepercayaan masyarakat pasca penetapan Akil Mochtar sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak dan Kabupaten Gunung Mas, Hamdan ditantang untuk membersihkan citra lembaga yang mempunyai putusan final dan mengikat tersebut.


Mantan Ketua MK, Jimly Ashiddiqqie menuturkan, tak bisa dipungkiri pembersihan MK menjadi tugas pertama dan utama Hamdan.

"Mudah-mudahan dia (Hamdan) bisa mengembalikan kepercayaan MK. Kita mengharapkan begitu. Saya tidak mempermasalahkan terpilihnya Hamdan," tandas Jimly saat dihubungi KONTAN (Jumat, 1/11).

Selain urgensi untuk mengembalikan kepercayaan publik, lanjut Jimly, Hamdan juga punya tugas mendesak menjelang Pemilu 2014.

"Seluruh proses Pemilu 2014 akan susah kalau MK yang posisinya di hilir tidak dipercaya. Nah, KPU yang posisinya berada di hulu jadi repot. Ini akan susah kalau yang dihilir saja tidak di percaya, nanti semua tidak di percaya," imbuhnya.

Atas terpilihnya Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK baru, Indonesian Corruption Watch (ICW) menyuarakan hal yang sama dengan Jimly.

Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho, berpesan, Hamdan harus mengembalikan kepercayaan publik terhadap MK dan dapat memperbaiki kesalahan atau kelemahan yang terjadi selama ini di lembaga peradilan tersebut.

Meski berasal dari golongan politisi, secara permisif, Emerson tetap menaruh harapan kepada Hamdan untuk memulihkan citra negatif MK.

"Posisi Hamdan sebagai eks-politisi wajar membuat publik ragu. Tapi, karena sudah menjadi keniscayaan, semoga dia dapat belajar dari kesalahan Akil Mochtar," ujar Emerson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan