JAKART. Pimpinan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia menyampaikan kepada nasabah tentang rencana konsolidasi mereka dengan Bank Ekonomi Raharja untuk memperkuat bisnis usaha di Tanah Air. Jika terealisasi, jaringan HSBC akan semakin luas dari keterbatasan, karena mereka akan menduduki wilayah jaringan Bank Ekonomi yang beredar di seluruh Indonesia. "Pertumbuhan terbesar di Indonesai datang dari Jakarta dan Surabaya. Nah, Bank Ekonomi kuat di Surabaya sedangkan HSBC tidak, maka nanti akan saling melengkapi," terang Sumit Dutta, Country Manager and Chief Executive HSBC Indonesia, Selasa (26/5). Saat ini, mereka sedang merumuskan modal bisnis untuk memperoleh keuntungan besar dari perluasan jaringan hasil konsolidasi. Berdasarkan data, kepemilikan saham HSCB di Bank Ekonomi kurang menguntungkan. Misalnya, Bank Ekonomi mengalami penurunan laba bersih sebesar 73,6% atau menjadi Rp 66,26 miliar per akhir tahun 2014, dibandingkan posisi Rp 250,24 miliar per akhir tahun 2013. Sedangkan, pendapatan laba pada akhir tahun 2012 senilai Rp 191,66 miliar, laba untuk tahun 2011 senilai Rp 234,71 miliar, dan laba untuk tahun 2010 senilai Rp 295,91 miliar.
Ini tujuan dari konsolidasi HSBC-Bank Ekonomi
JAKART. Pimpinan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia menyampaikan kepada nasabah tentang rencana konsolidasi mereka dengan Bank Ekonomi Raharja untuk memperkuat bisnis usaha di Tanah Air. Jika terealisasi, jaringan HSBC akan semakin luas dari keterbatasan, karena mereka akan menduduki wilayah jaringan Bank Ekonomi yang beredar di seluruh Indonesia. "Pertumbuhan terbesar di Indonesai datang dari Jakarta dan Surabaya. Nah, Bank Ekonomi kuat di Surabaya sedangkan HSBC tidak, maka nanti akan saling melengkapi," terang Sumit Dutta, Country Manager and Chief Executive HSBC Indonesia, Selasa (26/5). Saat ini, mereka sedang merumuskan modal bisnis untuk memperoleh keuntungan besar dari perluasan jaringan hasil konsolidasi. Berdasarkan data, kepemilikan saham HSCB di Bank Ekonomi kurang menguntungkan. Misalnya, Bank Ekonomi mengalami penurunan laba bersih sebesar 73,6% atau menjadi Rp 66,26 miliar per akhir tahun 2014, dibandingkan posisi Rp 250,24 miliar per akhir tahun 2013. Sedangkan, pendapatan laba pada akhir tahun 2012 senilai Rp 191,66 miliar, laba untuk tahun 2011 senilai Rp 234,71 miliar, dan laba untuk tahun 2010 senilai Rp 295,91 miliar.