JAKARTA. Komponen impor untuk bahan baku dalam industri farmasi tergolong masih sangat besar, rata-rata sekitar 90% dari total kebutuhan produksi. Saat rupiah mengalami depresiasi, maka hal ini dipastikan bakal menjadi pukulan telak bagi pelaku industrinya. Satu cara yang paling logis adalah menaikan harga guna menetralisisr tekanan tersebut. Namun sepertinya hal ini tidak dilakukan oleh PT Kalbe Farma (Tbk). Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities dalam risetnya bilang, sepanjang tahun ini, KLBF baru sekali menaikkan harga guna menetralisir naiknya harga bahan baku akibat depresiasi rupiah. Kenaikan khususnya dilakukan pada divisi nutrisi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4%.
Ini ulasan KLBF menurut Bahana Securities
JAKARTA. Komponen impor untuk bahan baku dalam industri farmasi tergolong masih sangat besar, rata-rata sekitar 90% dari total kebutuhan produksi. Saat rupiah mengalami depresiasi, maka hal ini dipastikan bakal menjadi pukulan telak bagi pelaku industrinya. Satu cara yang paling logis adalah menaikan harga guna menetralisisr tekanan tersebut. Namun sepertinya hal ini tidak dilakukan oleh PT Kalbe Farma (Tbk). Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities dalam risetnya bilang, sepanjang tahun ini, KLBF baru sekali menaikkan harga guna menetralisir naiknya harga bahan baku akibat depresiasi rupiah. Kenaikan khususnya dilakukan pada divisi nutrisi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4%.