Ini upaya BNI kembangkan digital banking di semester II-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan melanjutkan strategi pengembangan digital banking di paruh kedua tahun ini. 

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan pihaknya sedang melakukan proses pengembangan yang bersifat service banking dan open banking.

"Saat ini lanyanan digital branch (e-Branch) yang sudah terimplementasi di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Medan, Bali, dan Surabaya. Layanan perbankan yang dapat dilakukan pada BNI Digital Branch seperti pembukaan rekening dengan teknologi video banking dan penyetoran tanpa teller," ujar Bambang kepada Kontan.co.id Jumat (6/7).


Selanjutnya, BNI juga terus mengembangkan service berbasis Application Programming Interface (API). Melalui teknologi digital ini BNI memberikan layanan dalam bentuk digital dengan open service perbankan kepada perusahaan dan finansial teknologi.

Bambang bilang, model ini merupakan tahap awal untuk menyiapkan framework maupun platform BNI open banking. Ke depan layanan perbankan BNI akan mudah didapatkan dan diintegrasikan dengan sistem atau channel lain di luar perbankan.

"Mobility Channel Banking atau layanan perbankan yang ada pada genggaman. Produk layanan berbasis mobile banking sudah diimplementasikan oleh BNI sejak delapan tahun lalu. Saat ini layanan tersebut terus berevolusi untuk disiapkan ke arah layanan yang bersifat digital," jelas Bambang.

Bambang mencontohkan salah satu produk mobile banking BNI adalah layanan mobile payment dalam bentuk QR code (yap!). Melalui layanan ini nasabah akan lebih mudah dan cepat melakukan transaksi pembayaran. Cukup menggunakan smartphone tanpa perlu menggunakan kartu.

"BNI merupakan bank pertama yang sudah memiliki standarisasi sistem QR code ini dan sudah mendapatkan izin dari BI dan OJK," kata Bambang.

Bambang menyebutkan, sebagian besar belanja modal IT tahun ini digunakan untuk peremajaan infrastruktur dan pengembangan digital banking. Namun Bambang tidak merinci total belanja modal tersebut dan realisasinya hingga paruh pertama 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi