KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kredit Pintar Indonesia atau Kredit Pintar mulai menyasar segmen produktif dengan menyasar pembiayaan kepada para petani. Kendati demikian, peer to peer lending yang sebelumnya fokus pada segmen konsumtif ini yakin kualitas pinjaman dapat terjaga. Chief Executive Officer (CEO) Kredit Pintar Wisely Reinharda Wijaya menyatakan secara risiko penyaluran pinjaman ke petani lebih besar dibandingkan pinjaman multiguna. Oleh sebab itu, Kredit Pintar menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan rasio tingkat keberhasilan 90 hari (TKB90). "Ada penanganan khusus untuk pinjaman kepada petani. Pertama dengan pinjaman berskema tanggung renteng untuk memperkecil risiko. Teman sesama anggota akan menjadi mengingat bila terlambat atau menunggak. Kedua, kita melakukan verifikasi tambahan secara manual atau offline. Kita datangi rumahnya dan lakukan KYC disana," ujar Wisely beberapa waktu lalu.
Ini upaya Kredit Pintar pertahankan kualitas pinjaman saat memasuki segmen produktif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kredit Pintar Indonesia atau Kredit Pintar mulai menyasar segmen produktif dengan menyasar pembiayaan kepada para petani. Kendati demikian, peer to peer lending yang sebelumnya fokus pada segmen konsumtif ini yakin kualitas pinjaman dapat terjaga. Chief Executive Officer (CEO) Kredit Pintar Wisely Reinharda Wijaya menyatakan secara risiko penyaluran pinjaman ke petani lebih besar dibandingkan pinjaman multiguna. Oleh sebab itu, Kredit Pintar menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan rasio tingkat keberhasilan 90 hari (TKB90). "Ada penanganan khusus untuk pinjaman kepada petani. Pertama dengan pinjaman berskema tanggung renteng untuk memperkecil risiko. Teman sesama anggota akan menjadi mengingat bila terlambat atau menunggak. Kedua, kita melakukan verifikasi tambahan secara manual atau offline. Kita datangi rumahnya dan lakukan KYC disana," ujar Wisely beberapa waktu lalu.