KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru Terbarukan (EBT) diragukan bakal rampung tahun ini. Meskipun demikian, RUU ini telah masuk di program legislasi nasional (prolegnas). Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) sebagai salah satu pihak yang diajak berdiskusi mengharapkan RUU ini segera terealisasikan untuk dapat memberikan kepastian hukum bagi keberlanjutan energi terbarukan. Ketua Umum METI Surya Darma mengatakan, pihaknya memang diajak bicara soal Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut. Pertama, METI diajak membicarakan naskah akademisnya. Dia menambahkan bahwa dalam prosesnya RUU itu melibatkan banyak pengambil keputusan (stakeholder). “Walaupun pada akhirnya itu adalah keputusan politik ya, ketika putusan politik, kami juga tidak tahu ya dan tidaknya,” terang dia. Menurut pemaparannya, METI sendiri mengajukan beberapa usulan. Pertama, energi terbarukan harus mendapatkan peran yang sama dan tidak mendapat pembedaan antara satu sumber dengan sumber yang lain.
Ini usulan METI dalam pembahasan RUU Energi Baru Terbarukan (EBT)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru Terbarukan (EBT) diragukan bakal rampung tahun ini. Meskipun demikian, RUU ini telah masuk di program legislasi nasional (prolegnas). Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) sebagai salah satu pihak yang diajak berdiskusi mengharapkan RUU ini segera terealisasikan untuk dapat memberikan kepastian hukum bagi keberlanjutan energi terbarukan. Ketua Umum METI Surya Darma mengatakan, pihaknya memang diajak bicara soal Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut. Pertama, METI diajak membicarakan naskah akademisnya. Dia menambahkan bahwa dalam prosesnya RUU itu melibatkan banyak pengambil keputusan (stakeholder). “Walaupun pada akhirnya itu adalah keputusan politik ya, ketika putusan politik, kami juga tidak tahu ya dan tidaknya,” terang dia. Menurut pemaparannya, METI sendiri mengajukan beberapa usulan. Pertama, energi terbarukan harus mendapatkan peran yang sama dan tidak mendapat pembedaan antara satu sumber dengan sumber yang lain.