JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi cenderung melemah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/9). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi tipis 0,04% ke level 5.332,195 pukul 09:06 WIB Tercatat 79 saham bergerak naik, 54 saham bergerak turun, dan 73 saham stagnan. Di awal perdagangan pagi ini, melibatkan transaksi 40,2 juta lot saham dengan nilai Rp 327,6 miliar. "Pasca dirilisnya data ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang pada umumnya positif, namun IHSG masih bergerak di area negatif," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (2/9).
Menurut Reza Priyambada, tekanan indeks BEI disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang berfluktuasi dengan kecenderungan melemah seiring dengan stok mingguan minyak mentah Amerika Serikat yang bertambah. Ia mengharapkan bahwa sentimen dalam negeri yang terbilang positif dapat menjaga indeks BEI untuk tidak tertekan lebih dalam. BPS mencatat pada Agustus 2016 terjadi deflasi 0,02 %. Dengan demikian inflasi tahun kalender mencapai 1,74 % (year to date/ytd). Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,79 %. Sementara itu, Market Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada Agustus naik ke level 50,4 dari 48,4 pada bulan sebelumnya. Menurut Reza Priyambada, data manufaktur yang berada di atas 50 menandakan bahwa Indonesia sedang ekspansi.