Ini yang bikin laba Tigaraksa (TGKA) masih naik dua digit meski pendapatannya turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) terus berupaya memperkuat kinerja di tahun ini. Adanya pandemi memang menjadi tantangan berat bagi bisnis Fast Moving Consumer Goods (FMCG), namun perseroan mampu menjaga profitabilitas hingga kuartal ketiga tahun ini.

Tercatat, sampai dengan akhir September tahun 2020 penjualan bersih perseroan sebenarnya turun 5,2% secara tahunan menjadi Rp 9,74 triliun. Namun perolehan laba bersih justru menguat 14,8% secara tahunan menjadi Rp 360,6 miliar di kuartal ketiga tersebut.

Syahrizal Sabir, Head of Legal & Corporate Secretary menjelaskan penjualan turun lantaran divisi digital platform mengalami penurunan hingga 66% secara tahunan menjadi Rp 702,14 miliar saja di kuartal ketiga tahun ini. Adapun produk yang disalurkan divisi tersebut ialah buku pendidikan.


Baca Juga: Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) jajaki sejumlah proyek untuk 2021

"Untuk mengantisipasinya maka kami pangkas biaya-biaya terkait divisi tersebut, sehingga meminimalisir impact pada laba," ujar Syahrizal saat paparan publik virtual perseroan berlangsung, Rabu (18/11).

Sementara keempat divisi bisnis TGKA lainnya seperti consumer goods, manufacturing service, smart family, dan tabung gas tetap mengalami pertumbuhan di kuartal ketiga tahun ini.

Beberapa rinciannya, untuk divisi consumer goods menjadi penyumbang utama bisnis perseroan dengan kontribusi 84,7% dari total revenua di sembilan bulan pertama tahun ini. Kenaikan penjualannya mencapai 10% secara tahunan menjadi Rp 8,25 triliun di triwulan ketiga 2020.

Sedangkan pertumbuhan yang cukup tinggi diraih dari divisi manufacturing service dan penjualan tabung gas, masing-masing bertumbuh 14% dan 11% secara tahunan di periode kuartal ketiga tahun ini. Mengenai target sampai akhir tahun, manajemen mengakui belum dapat membeberkannya terlebih dahulu.

Baca Juga: Japfa (JPFA): Industri perunggasan berpotensi tumbuh 10%-15 tahun depan

Tahun ini diakui masih penuh tantangan bagi industri, oleh sebab itu fokus perusahaan adalah memaksimalkan produktivitas dan efisiensi di segala bidang. Bahkan anggaran belanja modal (capex) tahun ini hanya berkisar rp 19,04 miliar yang diserap untuk keperluan maintenence.

Selanjutnya: Begini proyeksi kinerja bisnis Sumber Energi Andalan (ITMA) hingga akhir tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi