Ini yang Harus Anda Ketahui Tentang Badai Geomagnetik: Penyebab, Dampak, dan Aurora
Jumat, 14 November 2025 14:41 WIB
Penulis: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Ini yang harus Anda ketahui tentang fenomena badai magnet yang menghantam Bumi. Seperti apa dampak dari badai magnet ini? Simak pembahasan lengkapnya. Melalui unggahan akun media sosial resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (@infobmkg) di Instagram, pada 12 November 2025 terjadi fenomena badai magnetik. Informasi yang berasal dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) atau Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat mengungkapkan bahwa badai magnet Bumi yang terjadi skalanya kuat.
Baca Juga: Mengetahui Urutan Planet di Tata Surya dari yang Terbesar, Bumi ke Berapa? Mengutip dari Wikipedia, Badai geomagnetik, juga disebut badai magnet atau badai matahari adalah fenomena cuaca antariksa yang terjadi ketika pertukaran energi yang sangat efisien dari angin matahari ke lingkungan luar angkasa di sekitar Bumi. Kembali membahas tentang fenomena badai magnetik, penyebab utama terjadinya badai tersebut adalah ledakan matahari moderat yang mengakibatkan lontaran massa korona ke Bumi. Aliran partikel bermuatan dari lubang korona tersebut mempercepat angin matahari yang mengenai medan magnet Bumi, menyebabkan tekanan pada magnetosfer. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, skala badai magnetik yang terjadi level kuat (G3) menurut NOAA. Apa dampak badai magnetik? Baca Juga: Inilah Faktor yang Memengaruhi Cuaca Ekstrem di Indonesia Menurut BMKG Menurut BMKG, berikut dampak dari badai magnet:
Munculnya aurora, biasanya di daerah lintang tinggi
Apakah wilayah Indonesia terkena dampak badai magnet? Baca Juga: Kalender Astronomi: Jadwal Lengkap Fase Bulan di November 2025 BMKG menambahkan bahwa wilayah Indonesia yang berada pada lintang rendah relatif aman. Indonesia yang berada di sekitar ekuator geomagnetik, yaitu wilayah di mana medan magnet Bumi paling horizontal (inklinasi mendekati 0 derajat), sehingga medan magnet Bumi melindungi wilayah ini dari dampak terburuk badai magnetik. Yang paling kuat justru terasa di kutub. Itu dia terkait fenomena badai magnet yang terjadi pada 12 November 2025.