KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarik ulur akibat perbedaan tujuan membuat kebijakan mengenai pangan berujung kisruh. Perbedaan tujuan tersebut berada di dua lembaga yang memiliki tujuan swasembada dengan lembaga yang harus menjaga harga. Ketika tujuan kedua lembaga tersebut tidak sesuai akan membuat tata niaga menjadi kacau. "Pemerintah berusaha mengintervensi harga kemudian bercita-cita swasembada di situlah titik tata niaga jadi kacau," ujar Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (11/4). Dwi bilang bila itu terjadi akan mempengaruhi sistem yang ada. Kekacauan itu akan membuat proses tata niaga menjadi terlambat.
Ini yang melatarbelakangi kebijakan pangan kerap kali berujung polemik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarik ulur akibat perbedaan tujuan membuat kebijakan mengenai pangan berujung kisruh. Perbedaan tujuan tersebut berada di dua lembaga yang memiliki tujuan swasembada dengan lembaga yang harus menjaga harga. Ketika tujuan kedua lembaga tersebut tidak sesuai akan membuat tata niaga menjadi kacau. "Pemerintah berusaha mengintervensi harga kemudian bercita-cita swasembada di situlah titik tata niaga jadi kacau," ujar Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (11/4). Dwi bilang bila itu terjadi akan mempengaruhi sistem yang ada. Kekacauan itu akan membuat proses tata niaga menjadi terlambat.