Ini yang Membuat Dompet Digital Diindikasikan Jadi Sarana Aktivitas Judi Online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas judi online masih marak terjadi di Indonesia dan berpotensi menyasar ke berbagai lini. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menyebut masih ada indikasi aktivitas judi online melalui dompet digital.

Mengenai hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda berpendapat faktor utamanya karena dompet digital menawarkan kemudahan untuk para pemain judi online.

"Yang jelas, pembuatan akun dompet digital masih lebih mudah dibandingkan pembuatan rekening. Akun dompet digital pun susah untuk terlacak. Meski tersambung dengan nomor ponsel, masih ada nomor ponsel disalahgunakan dengan menggunakan data kependudukan orang lain," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (29/9).


Oleh karena itu, Nailul mengatakan penjudi maupun bandar judi online masih gemar menggunakan akun dompet digital untuk transaksi terkait judi online.

Baca Juga: PPATK Masih Menemukan Indikasi Aktivitas Judi Online Lewat Dompet Digital

Selain itu, dia bilang biaya top up judi online lewat dompet digital bisa lebih murah. Ditambah jangkauan top up juga sangat luas, karena bisa menjangkau desa-desa tepencil dengan agen-agen maupun top up pulsa. 

"Jadi, mudah digunakan oleh pemain judi online," kata Nailul.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan berdasarkan data sepanjang 2023 hingga 2024 terkait dengan dompet digital, pihaknya mengidentifikasikan lebih dari 8,7 juta orang bermain judi online dengan total deposit mencapai 4,53 triliun.

Lebih rinci, Ivan menerangkan skema permainan judi online melalui dompet digital dilakukan melalui transfer antardompet digital ataupun melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Sementara itu, Ivan juga sempat mengatakan nilai transaksi judi online sepanjang 2023 mencapai Rp 327 triliun. Pada semester I-2024, dia bilang nilai transaksi judi online mencapai Rp 174 triliun.

Baca Juga: DANA Sempat Temukan Adanya Indikasi Aktivitas Judi Online

Jika ditelaah secara angka, maka nilai transaksi judi online pada semester I-2024 masih terbilang cukup tinggi. Berdasarkan nilai pada semester I-2024, Ivan mengatakan sekitar 80% pemain judi online masih dari kalangan menengah ke bawah. 

"Untuk klasifikasi pemain, sekitar 53% berada pada usia 20 hingga 30 tahun," kata Ivan.

Selanjutnya: WOM Finance dan MFIN Belum Berencana Terbikan Obligasi Usai Penurunan Suku Bunga

Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Hari Jantung Sedunia 2024 untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat