KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kemarin menguat signifikan hingga 1,80%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus terkoreksi tipis 0,08% ke level 6.113,382 pada penutupan perdagangan Kamis (17/12). Padahal, IHSG sempat menyentuh level 6.160,98, yang merupakan level tertinggi IHSG intraday sejak akhir Januari 2020. Meski terkapar di zona merah, hari ini IHSG banyak kedatangan dana dari investor asing. Tercatat, jumlah pembelian yang dilakukan investor asing atau net foreign buy di semua pasar tembus Rp 333,80 miliar pada hari ini. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, koreksi yang menimpa IHSG pada hari ini disebabkan adanya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini oleh Bank Dunia (World Bank), dari yang sebelumnya -1,6% menjadi -2,2%. Proyeksi ini lebih buruk dari proyeksi sebelumnya akibat masih diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seiring terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.
Ini yang membuat IHSG terkoreksi 0,08% pada perdagangan Kamis (17/12)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kemarin menguat signifikan hingga 1,80%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus terkoreksi tipis 0,08% ke level 6.113,382 pada penutupan perdagangan Kamis (17/12). Padahal, IHSG sempat menyentuh level 6.160,98, yang merupakan level tertinggi IHSG intraday sejak akhir Januari 2020. Meski terkapar di zona merah, hari ini IHSG banyak kedatangan dana dari investor asing. Tercatat, jumlah pembelian yang dilakukan investor asing atau net foreign buy di semua pasar tembus Rp 333,80 miliar pada hari ini. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, koreksi yang menimpa IHSG pada hari ini disebabkan adanya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini oleh Bank Dunia (World Bank), dari yang sebelumnya -1,6% menjadi -2,2%. Proyeksi ini lebih buruk dari proyeksi sebelumnya akibat masih diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seiring terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.