JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin sensitif terhadap pemberitaan pers di akhir masa jabatannya. Ia menilai, beberapa pers nasional tidak menaati kaidah-kaidah atau kode etik jurnalistik dalam menyampaikan pemberitaan. Salah satunya, adalah adanya pemberitaan yang tidak berimbang, dan cenderung menyerang pihak-pihak tertentu, termasuk dirinya. Hal itu terjadi, menurut SBY, karena disebabkan dua faktor utama. Pertama adalah karena pers dikekang oleh sistem pemerintahan otoritarian. Di situ, pers dikontrol, bisa dibredel bila bandel. Dalam kondisi tersebut, pers bukan lagi pilar demokrasi. Kedua adalah faktor pemilik modal yang melakukan intervensi yang tidak sehat. Akibatnya, pers kehilangan kemerdekaannya. "Nah faktor kedua ini, kerap terjadi di banyak negara demokrasi. Itulah yang ingin saya ingatkan secara formal, sebagai tanggungjawab saya," tutur Presiden pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Wisma ANTARA, Rabu (18/12). SBY mengatakan, pers sebenarnya memiliki peranan penting dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Pers merupakan pilar penting demokrasi.
Ini yang membuat pers tak berimbang versi SBY
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semakin sensitif terhadap pemberitaan pers di akhir masa jabatannya. Ia menilai, beberapa pers nasional tidak menaati kaidah-kaidah atau kode etik jurnalistik dalam menyampaikan pemberitaan. Salah satunya, adalah adanya pemberitaan yang tidak berimbang, dan cenderung menyerang pihak-pihak tertentu, termasuk dirinya. Hal itu terjadi, menurut SBY, karena disebabkan dua faktor utama. Pertama adalah karena pers dikekang oleh sistem pemerintahan otoritarian. Di situ, pers dikontrol, bisa dibredel bila bandel. Dalam kondisi tersebut, pers bukan lagi pilar demokrasi. Kedua adalah faktor pemilik modal yang melakukan intervensi yang tidak sehat. Akibatnya, pers kehilangan kemerdekaannya. "Nah faktor kedua ini, kerap terjadi di banyak negara demokrasi. Itulah yang ingin saya ingatkan secara formal, sebagai tanggungjawab saya," tutur Presiden pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Wisma ANTARA, Rabu (18/12). SBY mengatakan, pers sebenarnya memiliki peranan penting dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Pers merupakan pilar penting demokrasi.