KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah perlu menumbuhkan optimisme pasar untuk menahan kenaikan persepsi investor terhadap risiko investasi atau credit default swap (CDS). Asal tahu saja, saat ini CDSÂ Indonesia untuk tenor 5 tahun sudah menyentuh level 207,76 sekaligus rekor tertinggi sejak 2016. Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengungkapkan, kenaikan CDS yang terjadi saat ini dikarenakan situasi ketidakpastian tinggi saat ini dipersepsikan sebagai peningkatan potensi risiko. Alhasil, investor berasumsi akan kehilangan dana investasinya alias merugi. "Mereka akan membeli CDS ke perusahaan asuransi yang menyediakannya. Seiring dengan meningkatnya permintaan ke perusahaan asuransi, maka premi yang harus dibayar (harga CDS) juga pasti meningkat," jelas Wahyu kepada Kontan, Selasa (17/3).
Ini yang perlu dilakukan pemerintah untuk menahan kenaikan CDS lebih lanjut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah perlu menumbuhkan optimisme pasar untuk menahan kenaikan persepsi investor terhadap risiko investasi atau credit default swap (CDS). Asal tahu saja, saat ini CDSÂ Indonesia untuk tenor 5 tahun sudah menyentuh level 207,76 sekaligus rekor tertinggi sejak 2016. Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono mengungkapkan, kenaikan CDS yang terjadi saat ini dikarenakan situasi ketidakpastian tinggi saat ini dipersepsikan sebagai peningkatan potensi risiko. Alhasil, investor berasumsi akan kehilangan dana investasinya alias merugi. "Mereka akan membeli CDS ke perusahaan asuransi yang menyediakannya. Seiring dengan meningkatnya permintaan ke perusahaan asuransi, maka premi yang harus dibayar (harga CDS) juga pasti meningkat," jelas Wahyu kepada Kontan, Selasa (17/3).