Inikah tanda-tanda kekalahan Donald Trump di Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020?



KONTAN.CO.ID - Washington DC. Pemilu Presiden Amerika Serikat baru akan dimulai 19 September 2020. Namun, tanda-tanda kekalahan Presiden Donald Trump sudah mulai terlihat. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah habiskan dana kampanye lebih dari 50 juta dollar AS (Rp 736,3 miliar) pada Juni. Trump gelontorkan dana kampanye lebih dari 41 juta dollar AS (Rp 604,1 miliar) yang dihabiskan untuk iklan televisi, digital, dan lainnya. Namun, dana kampanye itu tidak menghasilkan perolehan suara yang sepadan bagi Donald Trump. 

Baca juga: Ini antisipasi Korea Selatan terhadap serangan rudal nuklir Korea Utara


Jumlah pengeluaran dana kampanye Donald Trump pada Juni tersebut 2 kali lipat dari jumlah pengeluaran yang dihabiskan pada bulan-bulan sebelumnya. Jumlah pengeluaran dana kampanye Trump juga lebih besar dari pesaingnya.

Melansir Reuters pada Selasa (21/7/2020), lawan Trump dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden, Joe Biden, disebut menghabiskan dana kampanye lebih rendah, yaitu sekitar 37 juta dollar AS (Rp 545,6 miliar). Pengeluaran kampanye Biden secara dramatis meningkatkan untuk iklan digital pada Juni menjadi hampir 17 juta dollar AS (Rp 250,4 miliar) dari sebelumnya sekitar 175.000 dollar AS (Rp 2,6 miliar) pada bulan sebelumnya. 

Namun, Biden bisa mendapat suara dan dukungan lebih besar. Dalam kampanye penggalangan dana pada Juni, Biden dapat mengumpulkan dana sebesar 63,4 juta dollar AS (Rp 934,9 miliar), lebih besar dari Trump yang hanya sebesar 55,2 juta dollar AS (Rp 813,4 miliar).

Dalam jajak pendapat publik menunjukkan Biden secara signifikan memimpin suara pemilih. Biden unggul dengan perolehan suara dari pemilih yang menyatakan kecewa atas penanganan Trump terhadap pandemi virus corona serta pemilih yang protes atas ketidakadilan rasial.

Iklan kampanye Trump membidik usia Biden yang lebih tua dari usianya, yaitu 77 tahun, dan hubungan Biden dengan China. Namun, iklan kampanye Trump tersebut tidak mengurangi suara pemilih untuk Biden.

Bahkan ketika Trump meningkatkan dana kampanyenya. Biden unggul dari Trump di antara suara pemilih yang terdaftar dengan 10 poin persentase dalam jajak pendapat yang diadakan Reuters/Ipsos pada 14-15 Juli.

Juru bicara kampanye presiden 2012 Mitt Romney dari Partai Republik, Kevin Madden, mengatakan iklan raksasa Trump mengalami kesulitan menerobos suara pemilih. "Iklan TV memiliki efek minim pada kompetisi pemilihan presiden sekarang," kata Madden.

Baca juga: Perang dagang Amerika Serikat dengan China bakal memanas lagi, ini penyebabnya

Madden melanjutkan bahwa tidak banyak iklan yang akan mengubah persepsi pemilih ketika calon presiden petahana mengalami krisis ekonomi yang terikat pada krisis kesehatan yang berdampak pada kehidupan orang setiap hari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Habiskan Dana Kampanye Rp 736,3 Miliar, Donald Trump Belum Bisa Kalahkan Joe Biden ", 

Penulis : Shintaloka Pradita Sicca Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Editor: Adi Wikanto