KONTAN.CO.ID - Saat ini, informasi mengenai penyakit dan virus menjadi perhatian banyak orang berkat pandemi COVID-19. Kondisi ini membuat banyak orang menjadi lebih waspada terhadap kuman dibandingkan sebelum tahun 2020. Melansir
The Prevention, kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan daftarnya patogen yang dapat menyebabkan wabah dan pandemi yang mematikan di masa depan. Daftar tersebut, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2017, saat ini mencakup penyakit-penyakit berikut:
1. COVID-19 2. Demam berdarah Krimea-Cong 3. Penyakit virus Ebola dan penyakit virus Marburg 4. Demam Lassa 5. Sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) 6. Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) 7. Penyakit Nipah dan henipaviral 8. Demam Lembah Rift 9. Zika 10. Penyakit X
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 22 November: Tambah 7.644 Kasus Baru, Meninggal 51 WHO mengatakan, dalam siaran pers bahwa pihaknya meluncurkan "proses ilmiah global" untuk memperbarui daftar ini tahun depan dengan tujuan memandu penelitian dan pengembangan di masa depan, terutama dalam vaksin, tes, dan perawatan. WHO telah mengumpulkan lebih dari 300 ilmuwan yang akan menganalisis bukti lebih dari 25 keluarga virus dan bakteri, serta Penyakit X. “Menargetkan patogen prioritas dan keluarga virus untuk penelitian dan pengembangan penanggulangan sangat penting untuk respons epidemi dan pandemi yang cepat dan efektif,” jelas Michael Ryan, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, mengatakan dalam siaran pers. Dia menambahkan, “Tanpa investasi R&D yang signifikan sebelum pandemi COVID-19, vaksin yang aman dan efektif tidak akan mungkin dikembangkan dalam waktu singkat.” Mengutip
The Independent, daftar ini akan membantu para ilmuwan menjabarkan kesenjangan pengetahuan dan prioritas penelitian untuk penyakit ini. “Daftar patogen prioritas ini telah menjadi titik acuan bagi komunitas peneliti untuk memfokuskan energi guna mengelola ancaman berikutnya,” kata Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan.
“Ini dikembangkan bersama dengan para ahli di lapangan, dan merupakan arah yang disepakati di mana kami – sebagai komunitas penelitian global – perlu menginvestasikan energi dan dana untuk mengembangkan tes, perawatan, dan vaksin. Kami berterima kasih kepada para donor kami seperti pemerintah AS, mitra kami, dan para ilmuwan yang bekerja dengan WHO untuk memungkinkan hal ini,” tambah Dr Swaminathan.
Baca Juga: Sedih! 15.000 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas Melanda Eropa Daftar yang direvisi diharapkan akan dirilis ke publik pada paruh pertama tahun 2023. WHO meyakini, daftar tersebut dapat memandu upaya yang ditargetkan untuk mengembangkan peta jalan untuk setiap patogen prioritas dan juga pengembangan penanggulangan medis yang ideal untuk penyakit ini.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie