Inilah 10 saham kelas kakap dengan penjualan asing terbesar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham masih cenderung tertekan hingga bulan keempat tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat turun 1,10% sejak awal tahun hingga Selasa (17/4).

Saham-saham likuid yang tergabung dalam indeks LQ45 turun hingga 4,85% pada periode yang sama. Investor asing pun tampaknya masih menahan diri bertransaksi di pasar saham Indonesia.

Tak heran, nilai penjualan bersih asing hingga kemarin mencapai Rp 27,78 triliun. Berikut 10 saham dengan penjualan bersih terbesar asing sejak awal tahun di pasar reguler:

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 6,9 triliun.
PT Astra International Tbk (ASII) Rp 4,3 triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 4 triliun
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 2,2 triliun
PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 1,9 triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 1,7 triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,5 triliun
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 1,5 triliun
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 841,1 miliar
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 709,3 miliar

Aksi jual pun menekan harga saham emiten kelas kakap ini sehingga mencatat penurunan harga. Harga saham JSMR turun hingga 29,53% secara year to date (ytd).

Menyusul JSMR, saham emiten BUMN lainnya, harga saham TLKM merosot 16,22% sejak awal tahun.

Harga saham HMSP pun merosot 13,11% pada periode yang sama. Penurunan harga ini pula yang menyebabkan saham HMSP tergusur dari posisi emiten berkapitalisasi terbesar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengambil alih posisi saham dengan kapitalisasi terbesar pada saat ini. Market cap BBCA mencapai Rp 556 triliun per kemarin.

Berikut penurunan harga 10 saham dengan net sell terbesar menurut data RTI pukul 13.25 WIB hari ini:

JSMR -29,53%
TLKM -16,22%
HMSP -13,11%
BBNI -11,87%
ASII -9,34%
UNVR -7,96%
INDF 7,54%
BMRI -0,62%
BBRI -0,55%
UNTR 5,16%

Dari 10 saham dengan penjualan asing terbesar, hanya saham UNTR yang masih mencatat kenaikan harga. Siang ini, harga saham UNTR berada di level Rp 37.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News