Inilah 12 fakta penting upaya penyelamatan Jiwasraya yang tak kunjung kelar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus gagal bayar Jiwasraya sepertinya bakal panjang. Satu per persatu tabir upaya penyelamatan Jiwasraya terungkap. 

Dokumen berupa surat menyurat atas Jiwasraya sejak tahun 2006 sampai 2019 yang sampai ke Kontan.co.id mengungkap upaya panjang asuransi negara berusia 150 tahun lebih itu.

Surat menyurat tentang Jiwasraya antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN dari Sofyan Djalil, Mustafa Abu Bakar, hingga Rini Soemarno, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Departemen Keuangan saat itu Fuad Rahmany, Nurhaida, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatawarta, Parikesit Suprato Deputi Bidang Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan manajemen Jiwasraya saat itu Hendrisman Rahim mengungkapkan fakta penting tentang kondisi perut alias kinerja Jiwasraya.


Baca Juga: Usut kasus Jiwasraya, Polri tunggu aba-aba dari Kementerian Keuangan

Surat yang dimiliki Kontan.co.id itu juga mengungkap banyak fakta penting atas upaya penyelamatan Jiwaseraya dengan aneka cara. Usulan, penolakan, persetujuan, izin aksi korporasi bak menonton drama panjang lebih dari 10 tahun tentang asuransi milik negara, Jiwasraya.

Kontan.co.id merangkum fakta-fakta penting terkait Jiwasraya dari dokumen surat menyurat pihak terkait alias stake holder Jiwasraya itu. Inilah fakta-fakta penting penyelamatan Jiwasrasya:

1. Asuransi Jiwasraya sudah defisit jauh-jauh hari. 

Terungkap sejak tahun 2006, asuransi milik negara ini Jiwasraya sudah defisit sebesarRp 3,29 triliun per 31 Desember 2006. Penyebab defisit Jiwasraya adalah jumlah aset jauh lebih rendah dibandingkan kewajiban. 

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Jiwasraya tahun 2006 dan 2007 menghasilkan pendapat disclaimer. Keuangan Jiwasraya tak dapat diandalkan untuk mendukung manfaat polis.

Baca Juga: Ini isi surat-menyurat pemerintah menyelamatkan Jiwasraya

2. Surat Menteri BUMN ke Jiwasraya

Menteri BUMN tahun 2008 Sofyan Djalil dalam suratnya ke Manajemen Jiwasraya mengatakan mempertahankan Jiwasraya dan minta direksi Jiwasraya untuk melakukan langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikan masalah Jiwasraya. 

Editor: S.S. Kurniawan