JAKARTA. Pemerintah menetapkan 26 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggarap pembangunan enam koridor ekonomi. Pemilihan 26 BUMNini berdasarkan kinerjanya selama ini.Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, ke-26 perusahaan pelat merah itu memiliki kapasitas untuk melaksanakan program koridor ekonomi. "Andilnya dalam pendapatan 90,4%, dari segi laba bersih 92,8%, dari segi aset 92,5%, dan equitas 88,7%," ujarnya, Senin (4/4).Cuma, kata dia, kemampuan terbesar berasal dari Pertamina, Telkom, Bank BUMN, serta Aneka Tambang. Sayangnya, Mustafa enggan menyebut berapa besar kemampuan dana masing-masing BUMN itu.Menurut Mustafa, ke-26 BUMN itu akan terlibat dalam semua sektor yang dikembangkan dalam enam koridor ekonomi. Salah satunya adalah pengembangan kawasan timur Indonesia baik dari infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai sehingga tercipta konektivitas. "Kebetulan BUMN di sektor itu ada dan kami sudah menggeser supaya ada kegiatan di Indonesia bagian timur," kata mantan Direktur Utama Perum Bulog itu.Mustafa memberi contoh, kegiatan BUMN di Indonesia Timur adalah PLN dan Pertamina membuat receiving gas terminal di Halmahera, Maluku Utara. Selain itu, membangun pabrik semen dan pelabuhan di Papua.Untuk mendukung program enam koridor itu, Mustafa mengatakan BUMN sudah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 836 triliun selama periode 2011 hingga 2014. Dia mengatakan, keterlibatan BUMN ini mampu menyerap 6,6 juta tenaga kerja.Menteri Koordinator PerekonomiaN Hatta Rajasa menambahkan, kinerja 26 BUMN itu memiliki kemampuan besar untuk percepatan perluasan pembangunan ekonomi dalam enam koridor itu. "Dari total 142 jumlah BUMN, sebanyak 26 BUMN memiliki aset di atas 90%," kata Hatta.Menurut Hatta nantinya pemerintah akan mengawal terus 26 BUMN agar menjalankan komitmen mereka. "Dikontrol betul karena ini BUMN perusahaan negara, ya harus jalan," janji mantan Menteri Sekretaris Negara itu.Ke-26 BUMN itu yakni;1. PT Pertamina 2. PT Perusahaan Listrik Negara3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 6. PT Pupuk Sriwijaya7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)8. Perum Bulog9. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)10. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)11. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)12. PT Semen Gresik Tbk (SMGR)13. PT Jamsostek 14. PT Taspen15. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)16. PT Timah Tbk (TINS) 17. PT Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk (PTBA)18. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)19. PT Perusahaan Pengelola Aset 20. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)21. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)22. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III23. PTPN IV24. Perum Pegadaian25. PT Kereta Api Indonesia 26. PT AskesCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Inilah 26 BUMN yang menggarap enam koridor ekonomi
JAKARTA. Pemerintah menetapkan 26 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggarap pembangunan enam koridor ekonomi. Pemilihan 26 BUMNini berdasarkan kinerjanya selama ini.Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, ke-26 perusahaan pelat merah itu memiliki kapasitas untuk melaksanakan program koridor ekonomi. "Andilnya dalam pendapatan 90,4%, dari segi laba bersih 92,8%, dari segi aset 92,5%, dan equitas 88,7%," ujarnya, Senin (4/4).Cuma, kata dia, kemampuan terbesar berasal dari Pertamina, Telkom, Bank BUMN, serta Aneka Tambang. Sayangnya, Mustafa enggan menyebut berapa besar kemampuan dana masing-masing BUMN itu.Menurut Mustafa, ke-26 BUMN itu akan terlibat dalam semua sektor yang dikembangkan dalam enam koridor ekonomi. Salah satunya adalah pengembangan kawasan timur Indonesia baik dari infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai sehingga tercipta konektivitas. "Kebetulan BUMN di sektor itu ada dan kami sudah menggeser supaya ada kegiatan di Indonesia bagian timur," kata mantan Direktur Utama Perum Bulog itu.Mustafa memberi contoh, kegiatan BUMN di Indonesia Timur adalah PLN dan Pertamina membuat receiving gas terminal di Halmahera, Maluku Utara. Selain itu, membangun pabrik semen dan pelabuhan di Papua.Untuk mendukung program enam koridor itu, Mustafa mengatakan BUMN sudah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 836 triliun selama periode 2011 hingga 2014. Dia mengatakan, keterlibatan BUMN ini mampu menyerap 6,6 juta tenaga kerja.Menteri Koordinator PerekonomiaN Hatta Rajasa menambahkan, kinerja 26 BUMN itu memiliki kemampuan besar untuk percepatan perluasan pembangunan ekonomi dalam enam koridor itu. "Dari total 142 jumlah BUMN, sebanyak 26 BUMN memiliki aset di atas 90%," kata Hatta.Menurut Hatta nantinya pemerintah akan mengawal terus 26 BUMN agar menjalankan komitmen mereka. "Dikontrol betul karena ini BUMN perusahaan negara, ya harus jalan," janji mantan Menteri Sekretaris Negara itu.Ke-26 BUMN itu yakni;1. PT Pertamina 2. PT Perusahaan Listrik Negara3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 6. PT Pupuk Sriwijaya7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)8. Perum Bulog9. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)10. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)11. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)12. PT Semen Gresik Tbk (SMGR)13. PT Jamsostek 14. PT Taspen15. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)16. PT Timah Tbk (TINS) 17. PT Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk (PTBA)18. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)19. PT Perusahaan Pengelola Aset 20. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)21. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)22. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III23. PTPN IV24. Perum Pegadaian25. PT Kereta Api Indonesia 26. PT AskesCek Berita dan Artikel yang lain di Google News